Senin, 16 November 2009

kesendirian yang memuliakan

Ghurbah : keterasingan dalam memegang teguh keyakinan

by: ismeidas makfiansah

kawan, seringkali kebenaran ditebarkan dan ditegakkan oleh sedikitnya teman sejalan...
karena jalan kebenaran tidak dihiasi dengan bebungaan, tepukan tangan, juga karpet merah kemewahan...

kadangkita seakan kesepian dan terasing dalam hiruk pikuk dunia yang menggiurkan...

"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat sebelum kalian orangorang
yang mempunyai keutamaan yang melarang dari(mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebagian kecil diantara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara
mereka." (Hud: 116).

mereka yang disifati dalam ayat di atas adalah mereka yang telah
diisyaratkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam sabdanya,

"Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka beruntunglah orangorang yang asing". Ada yang bertanya, "Siapakah orang-orang yang
asing itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,

"Yaitu orang-orang yang berbuat baik selagi manusia berbuat kerusakan."

dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda,

"Beruntunglah orang-orang yang asing". Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu?" Beliau menjawab,

"Orang-orang yang bertambah (iman dan takwanya) selagi manusia berkurang (iman dan takwanya)." (hr ahmad)

Abdullah bin Amr, dia berkata,

"Suatu kali selagi kami bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
Beliau bersabda,
"Beruntunglah orang-orang yang asing". Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu?" Beliau menjawab,

"Orang-orang shalih yang sedikit jumlahnya di tengah orang-orang yang banyak. Siapa yang
mendurhakai mereka lebih banyak daripada yang taat kepada mereka."


"Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing". Ada yang bertanya, "Siapakah orang-orang yang asing itu
wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Yaitu orang-orang yang menghidupkan Sunnahku dan mengajarkannya kepada manusia."

dari hadits-hadits diata maka terbayang jelas bahwa orang-orang yg dianggap asing itu
adalah orang-orang yang istiqomah dalam agamanya...

1.menebarkan kebaikan ditengah kaum yg kini tenggelam dan menebarkan kerusakan
2.orang-orang yang sholih yg sedikit jumlahnya ditengah banyaknya orang-orang yg fasik
3.orang yang selalu menambah imannya ditengah orang2 yg merusak imannya
4.mereka menhidupkan sunnah rosul

Ketika Musa Alaihis-Salam melarikan diri dari kaum Fir'aun hingga tiba di Madyan dalam keadaan seperti yang telah dijelaskan Allah, sendirian, asing, takut dan lapar.
Lalu beliau berkata, "Ya Rabbi, aku dalam keadaan sendirian, sakit dan asing."
Dikatakan kepada beliau,

"Hai Musa, yang sendirian adalah yang tidak mempunyai pendamping seperti Aku. Orang sakit adalah yang tidak mempunyai tabib seperti Aku, dan orang yang asing adalah yang tidak
mempunyai hubungan antara Aku dan dirinya."

hal diatas menunjukan bahwa orang-orang yg dianggap asing hakikatnya adalah orang yang selalu bersama Allah dan dijaga dilindungi oleh Allah, mereka tidak akan kesepian dalam kesendirian, karena mereka bersama Allah.

suatu kali Umar bin Al-Khaththab
memasuki masjid dan mendapatkan Mu'adz bin Jabal sedang duduk menghadap ke arah rumah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sambil menitikkan air mata.

Umar mengingatkannya akan sebuah hadits,

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang suka sembunyi-sembunyi, miskin, bertakwa dan berbuat kebajikan. Jika mereka tidak tampak, maka mereka tidak dicari, dan apabila mereka tampak,
maka mereka tidak dikenali. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari segala cobaan yang buta dan gelap."

kawan, berarti kita tak pernah akan sendirian dan kesepian selama kita konsisten menebarkan islam dan mengagungkan kecintaan pada Allah, diatas kecintaan dunia, harta, kemewahan kekuasaan yang selama ini meletihkan.
meletihkan hati, jiwa dan meletihkan perasaan......


hai orang asing... apa kabar hatimu hari ini... ?
doaku menyertai mu selalu.