Selasa, 13 Juli 2010

Bersegera Menyambut Bulan Penuh Cinta

Bersegera Menyambut Bulan Penuh Cinta (Romadhon eps:1)
Persiapkan bekal kita, agar Romadhon nanti kita tidak jd hamba yang celaka
أن النبي صلى الله عليه وسلم رقى المنبر فقال آمين آمين آمين قيل له يا رسول الله ما كنت تصنع هذا فقال قال لي جبريل رغم أنف عبد أدرك أبويه أو أحدهما لم يدخله الجنة قلت آمين ثم قال رغم أنف عبد دخل عليه رمضان لم يغفر له فقلت آمين ثم قال رغم أنف امرئ ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت آمين

"Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- naik ke atas mimbar seraya bersabda, "Amiin…amiin…amiin". Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, engkau tidak pernah melakukan seperti ini". Belaiu menjawab, "Jibril -alaihis salam- berkata kepadaku, "Semoga kecelakaan bagi seorang hamba yang didatangi oleh bulan Romadhon, namun tidak diberi ampunan", maka saya pun berkata, "Amiin".
[HR. Ahmad ]


1. Bulan Penuh Keberkahan
أتاكم شهر رمضان شهر بركة،

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah.( Ath-Thabarani )

2.Bulan Kasih Sayang
ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله

Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah. ( Ath-Thabarani )

3. Bulan Pengabulan Do'a
إِنَّ لِلَّهِ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ

"Sesungguhnya Allah pada setiap hari dan malam di bulan Romadhon memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka; sesungguhnya setiap muslim memiliki do’a yang ia berdo’a dengannya,lantaran itu do’anya dikabulkan". [HR. Al-Bazzar dalam Al-Musnad (3142), dan Ahmad dalam Al-Musnad (2/254). Syaikh Ali bin Hasan Al-Atsariy men-shohih-kan hadits ini dalam Shifah Ash-Shoum (hal.24)] 2. Bulan diturunkannya AlQuran, Bulan penuh hidayah

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan mengenai petunjuk itu, serta pembeda (antara yang haq dengan yang batil. (QS. : Al-Baqoroh: 185 )

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qodar). Dan tahukan kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dibandingkan seribu bulan. Pada malam itu, para malaikat, dan Jibril turun dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al-Qodr: 1-5)

4. Bulan Pengampunan Dosa
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Romadhon karena beriman dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu" . (Nukhori-Muslim)


5. Bulan Pembebasan dari Api Neraka
إِنَّ لِلَّهِ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ
"Sesungguhnya Allah pada setiap hari dan malam di bulan Romadhon memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka; sesungguhnya setiap muslim memiliki do’a yang ia berdo’a dengannya,lantaran itu do’anya dikabulkan". [HR. Al-Bazzar dalam Al-Musnad (3142), dan Ahmad dalam Al-Musnad (2/254). Syaikh Ali bin Hasan Al-Atsariy men-shohih-kan hadits ini dalam Shifah Ash-Shoum (hal.24)]

6. Bulan Pengabulan Do'a
إِنَّ لِلَّهِ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ
"Sesungguhnya Allah pada setiap hari dan malam di bulan Romadhon memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka; sesungguhnya setiap muslim memiliki do’a yang ia berdo’a dengannya,lantaran itu do’anya dikabulkan". [HR. Al-Bazzar dalam Al-Musnad (3142), dan Ahmad dalam Al-Musnad (2/254). Syaikh Ali bin Hasan Al-Atsariy men-shohih-kan hadits ini dalam Shifah Ash-Shoum (hal.24)]

7. Bulan diikatnya Setan-setan
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ
Jika malam pertama Romadhon datang, maka setan-setan, dan jin-jin durhaka dibelenggu

8. Bulan Pintu Surga Dibuka, dan Pintu Neraka Ditutup
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu. ( Bukhari -Muslim)

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

"Jika malam pertama Romadhon datang, maka setan-setan, dan jin-jin durhaka dibelenggu; pintu-pintu neraka ditutup. Maka tak ada satu pintu(nya) pun yang terbuka; pintu-pintu surga dibuka. Maka tak ada suatu pintu pun yang ditutup; Seorang pemanggil memanggil,"Wahai pencari kebaikan, menghadaplah; wahai pencari kejelekan, berhentilah". Allah memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan dari neraka. Demikian itu pada setiap malam". [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (682), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (1642). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (1960) ]


9.Bulan Berlimpahnya Pahala
مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامَ لَيْلَةٍ

“Barangsiapa yang shalat (tarawih) bersama imam sampai selesai maka dicatat baginya seperti shalat semalam suntuk.”

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيْ رَمَضَانَ تَقْضِيْ حَجَّةً مَعِيْ
"Sesungguhnya umroh di bulan Romadhon menyamai haji bersamaku". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (1764), Muslim dalam Shohih-nya (1256) Abu Dawud dalam As-Sunan (1988) At-Tirmidziy dalam As-Sunan (939), Ibnu Majah dalam As-Sunan (2991). Lihat Shohih Al-Jami’ (7547) karya Al-Albaniy]

10. Bulan yg memiliki Malam seribu Bulan
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qodar). Dan tahukan kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dibandingkan seribu bulan. Pada malam itu, para malaikat, dan Jibril turun dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al-Qodr: 1-5)

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang bangun (sholat malam) karena beriman dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu" . (Bukhori-Muslim)

Minggu, 09 Mei 2010

Menikah : Ibadah yg Indah, Langkah Menuju Syurga

Urgensi Pernikahan dalam Islam
(Perjalanan Menuju Kemenangan)

by:ismeidas makfiansah

1. Perintah Allah dan Bukti sempurnaan iman

(وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ)
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. ( An-nur : 32 )

فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء
"…maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi…" (QS. An Nisa': 3).

ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ عزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُمْ: اَلْمُكَاتَبُ الَّذِيْ يُرِيْدُ الأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيْدُ العَفَافَ، وَالْمُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ.

“Tiga golongan yang Allah pasti akan menolong mereka: budak yang hendak menebus dirinya, seorang yang menikah dengan tujuan menjaga kehormatanya dari perkara-perkara yang diharamkan, dan seorang yang berjihad di jalan Allah.” (HR. An-Nasa’i, Kitabun Nikah, Bab Ma’unatullah An-Nakih Al ladzi Yuridul ‘Afaf, no. 3218, 3120)

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ . إِلاَّعَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْمَامَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela

Rasulullah saw telah bersabda:
"Apabila seseorang telah melaksanakan pemikahan, maka sempumalah separo agamanya. Maka bertaqwalah (takutlah) kepada Allah terhadap separo yang lain."

2.Menghidupkan Sunnah

النكاح سنتي فمن رغب عن سنتي فليس مني
"Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang membenci sunnahku maka bukan termasuk dari golonganku (ummat nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, pent)" (HR. Ibn Majah no. 1846. Shohih Jami' As Shoghir no. 6807).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1162. Lihat Ash-Shahihah no. 284)

وَكَانَ يَوْمُ عِيْدٍ يَلْعَبُ السُّوْدَانُ بِالدَّرَقِ وَالْحِرَابِ، فَإِمَّا سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِمَّا قَالَ: تَشْتَهِيْنَ تَنْظُرِيْنَ؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَأَقَامَنِي وَرَاءَهُ، خَدِّي عَلَى خَدِّهِ، وَهُوَ يَقُوْلُ: دُوْنَكُمْ ياَ بَنِي أَرْفِدَةَ. حَتَّى إِذَا مَلِلْتُ، قَالَ: حَسْبُكِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ. قَالَ: فَاذْهَبِي

"Biasanya pada hari raya, orang-orang Habasyah bermain perisai dan tombak (berlatih perang-perangan). Aku yang meminta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (agar diperkenankan menonton permainan tersebut) dan beliau sendiri menawarkan dengan berkata, ‘Apakah engkau ingin melihat permainan mereka?’ ‘Iya’, jawabku. Beliau pun memberdirikan aku di belakangnya, pipiku menempel pada pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan wahai Bani Arfidah4.’ Hingga ketika aku telah jenuh, beliau bertanya, ‘Cukupkah?’ ‘Iya’, jawabku. ‘Kalau begitu pergilah’, kata beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 950 dan Muslim no. 2062

3.Sumber Kebahagiaan dan ketenangan hakiki

SaHabat Ibnu Abbas ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda:
"Empat perkara, barangsiapa memilikinya berarti dia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat: Hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, badan yang sabar dikala mendapat musibah, dan istri yang dapat menjaga kehormatan diri serta dapat menjaga harta suami." (HR. Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al- Ausath, sedang sanad dalam salah satu dan dua riwayat adalah bagus).

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (30:21)

4.Menjaga diri dari Fitnah dan Zina

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً هِيَ أَضَرُّ عَلىَ الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada (fitnahnya) wanita.” (HR. Al Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 6880)

يا معشر الشباب, من استطاع منكم الباء فليتزوج, فإنه أغض للبصر و أحصن للفرج, ومن لم يستطع فعليه بالصوم, فإنه وجاء
"Wahai para pemuda, jika kalian memiliki kemampuan maka menikahlah. Karena yang demikian itu akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga farji. Barangsiapa yang belum mampu melakukannya maka lakukanlah puasa, karena puasa adalah tameng" (HR. Bukhori no. 1905; Muslim no. 1400)

5.Ladang Pahala

Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menikah, sedang telah kita ketahui bahwa dalam pelaksanaan setiap perintah Allah pasti ada pahala yang dijanjikan. Maka menikah merupakan salah satu sarana untuk menambah pahala, yang kelak menjadi pemberat timbangan amal di akherat. Di antaranya adalah pahala yang didapat dari hubungan suami istri. Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam bersabda :
...وَ فِيْ بُــضْـعِ أَحَدِكُمْ أَهْلَهُ صَدَقَةٌ. قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَاْتِيْ أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَ يَكُوْنُ فِيْهَا أَجْرٌ؟ قَال أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِيْ حَرَامٍ, أَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ؟ فَكذَلِكَ لَوْ وَضَعَهَا فِيْ الحَلاَلِ, كَانَ لَهُ أَجْر

6.Bukti Cinta

"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (Sunan Ibnu Majah)

7.Faktor Kebangkitan Islam
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (annisa:9)

Memilih Pasangan Yang Baik

Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda:
"Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: Karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Berbahagialah orang yang menikahi wanita karena agamanya, dan merugilah orang yang menikahi wanita hanya karena harta, kecantikan, dan keturunannya." (HR. Bukhari dan Muslim}

Yang seperti apa

Yang seperti Rosul "kaana khuluquhul Qur'an"

QS Al-Mu’minun [23]: 1-11.

1. Yang memiliki karakter manusia pemenang atau manusia yang sukses dalam kehidupan dunia dan akhirat.. 23:1
2. Yang Sholatnya khusyu, tanda manusia yang punya visi kehidupan, dengan ibadah ketenangan dan kecintaan.
3. Yang Efektif dan penuh manfaat, meninggalkan hal-hal yg tak ada gunanya apalagi yang merusak kehidupan
4. Yang Mencintai dengan berbagi
5. Yang paling setia dan menjaga diri dari maksiat
6. Yang paling amanah

jangan memandang manusia dari tampilannya

dari Sahl bin sa'ad assaiidy ia berkata suatu ketika lewat seorang pemuda dihadapan Rosul lalu
Rosul berkata kepada kami "bagaimana pendapat kalian tentang pemuda ini?"
kami menjawab: ini adalah pemuda yang mulia yang jika melamar pasti diterima, jika meminta tolong pasti ditolong, jika berkata pasti didengar ucapannya.
Rosul diam, lalu lewat pemuda yang kedua, lalu Rosul berkata:"bagaimana pendapat kalian tentang yang ini?"
kami menjawab: ini adalah pemuda yg sangat miskin, yang jika melamar pasti ditolak, jika meminta tolong pasti tidak ditolong, jika berkata pasti tidak didengar ucapannya.
Rosul berkata: sesungguhnya pemuda ini (yg kedua) lebih mulia dari yang ini(yang pertama) bagaikan dunia dan seisinya

Rosul adalah suami terbaik

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1162. Lihat Ash-Shahihah no. 284)

pernah Rosul di pagi hari mencari makanan namun tidak ada ia bertanya

“Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab , “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.

Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi. (HR. Abu ‘Asaakir)

Janganlah seorang laki-laki mukmin membenci isterinya yang beriman. Bila ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain. (HR. Muslim)

كاَنَ يَكُوْنُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ - تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ - فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ
"Beliau biasa membantu istrinya. Bila datang waktu shalat beliau pun keluar untuk menunaikan shalat." HR. Al-Bukhari .

Sayidatina ‘Aisyah menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang.”

Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untukbila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.

وَكَانَ يَوْمُ عِيْدٍ يَلْعَبُ السُّوْدَانُ بِالدَّرَقِ وَالْحِرَابِ، فَإِمَّا سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِمَّا قَالَ: تَشْتَهِيْنَ تَنْظُرِيْنَ؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَأَقَامَنِي وَرَاءَهُ، خَدِّي عَلَى خَدِّهِ، وَهُوَ يَقُوْلُ: دُوْنَكُمْ ياَ بَنِي أَرْفِدَةَ. حَتَّى إِذَا مَلِلْتُ، قَالَ: حَسْبُكِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ. قَالَ: فَاذْهَبِي

"Biasanya pada hari raya, orang-orang Habasyah bermain perisai dan tombak (berlatih perang-perangan). Aku yang meminta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (agar diperkenankan menonton permainan tersebut) dan beliau sendiri menawarkan dengan berkata, ‘Apakah engkau ingin melihat permainan mereka?’ ‘Iya’, jawabku. Beliau pun memberdirikan aku di belakangnya, pipiku menempel pada pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan wahai Bani Arfidah.’ Hingga ketika aku telah jenuh, beliau bertanya, ‘Cukupkah?’ ‘Iya’, jawabku. ‘Kalau begitu pergilah’, kata beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 950 dan Muslim no. 2062)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu saat menafsirkan ayat: وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ menyatakan,

“Termasuk akhlak Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau sangat baik hubungannya dengan para istri beliau. Wajahnya senantiasa berseri-seri, suka bersenda gurau dan bercumbu rayu, bersikap lembut terhadap mereka dan melapangkan mereka dalam hal nafkah serta tertawa bersama istri-istrinya. Sampai-sampai, beliau pernah mengajak Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha berlomba lari, untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang beliau terhadapnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)

Hindun, ibunya Muawiyah, bertanya kepada Nabi Saw, “Ya Rasulullah, Abu Sufyan suamiku seorang yang pelit, apakah aku boleh mengambil uangnya sedikit secara sembunyi-sembunyi?” Nabi Saw menjawab, “Ambillah dengan cara yang makruf (baik) untuk mencukupi kebutuhanmu dan kebutuhan anak-anakmu.” (HR. Bukhari).

Ikhtiar Menuju Taqdir

Ikhtiar Menuju Taqdir
by:ismeidas m

Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah berkata kepada kami dan dia adalah orang yg paling benar, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya... (bukhori-muslim)

Keyakinan akan kebenaran hakiki yang tak bisa terbantahkan

ada point yg sangat luar biasa diawal hadits. yang merupakan tanda kenaran islam tak terbantahkan hati dan logika menusia

dinyatakan
"dia (rosul)adalah orang yg paling benar, dan dibenarkan"

ternyata pernyataan ini langsung mendapat pembuktian, lewat pernyataan nabi yg sangat menyejarah, menembus batas kejeniusan manusia dimanapun jua...

"Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya"

kawan apalagi yang kita ragukan... akan kebenaran islam,

dimasa dimana USG belum ada, CT scan belum dibuat, stetoskop belum ditemukan, ginekolog belum muncul, biologi belum dipelajari, seorang muhammad berani menyatakan proses ilmiah terjadinya janin, dan rentang masa proses pertumbuhan dan kehidupannya, dan yang luar biasa, tidak ada satupun ilmuwan hari ini dan masa lalu yang bisa membantahnya...

Dan dirahim bunda kita itulah malaikat mengabarkan tentang taqdir kita, rizki, ajal amal, celaka ataupun bahagia...

taqdir itu kadang membuat manusia pasrah terhadap nasib, menyerah pada keadaan, soal rezeki, bahkan soal tulang rusuknya yang hilang alias jodoh...

bukankah Allah pernah mengingatkan...

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan-nya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kalian jangan putus asa terhadap apa yang luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kalian. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. “(al-Hadiid: 22-23)

bukankah dangan adanya taqdir Allah menyuruh kita untuk jangan berputus asa, ikhtiar dan jangan pula berbangga diri... jangan minder dan jangan pula jumawa..

"dan orang-orang yg bersungguh-sungguh dijalanku, maka akan Aku tunjukkan jalan-jalannya"

kawan...
Taqdir adalah domainnya Allah... dan ikhtiar adalah tugas kita, jadi jangan pusing memikirkan tentang taqdir karena sudah ada yang mengurusnya... tugas kita adalah ikhtiar...

rezeki disisi Allah, usaha ditangan kita... jodoh juga urusan Allah tp nyarinya kan urusan kita...

kalau manusia nunggu aja, diam dirumah menanti jodoh yang tak kunjung tiba, tanpa upaya, maka yg lewat bukan jodoh tp tukang somay, atau jangan-jangan tukang somay itu kali jodohnya...:D

manusia dinilai dari upayanya bukan dari hasilnya,

kalau orang tertabrak mobil karena taqdirnya tersonggel truk tanpa sengaja, maka ia tidak dinilai dari merk truk yang nabrak, atau segede apa truknya, atau ketabraknya tadi didaerah mana, (apa kalo ditabraknya dideket pondok indah berarti ahli syurga, kalo ditabraknya deket daerah kali jodo berarti ahli neraka, bukan begitu kalee)

tentu dia dinilai dari ikhtiarnya selama ini, ditabraknya tadi lg ngapain, kalo niatnya lg mo ngaji atau lg nyari rezeki yg halal ya nilainya baik disisi Allah, tp kalo ditabraknya lagi mo godain jablay ya kacau... ancurrr kabeh...

kalau ga dapet jodoh karena mencari yg baik dari akhlaqnya tp belum ada yg cocok ya baik, tp kalau ga dapet jodoh karena ragu pada sunnah Rosul... ya mesti ngaji lagi dari ulang... "nikah itu sunnahku"

kawan

Allah jadikan kepada kita pilihan taqdir yg baik atau keburukan...


"Allah ilhamkan keburukan dan ketaqwaan" (assyam)

dan bukankah Rosul ingatkan

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak
taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah
(memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)

kawan..., optimislah pada taqdir kehidupan,

bukan cuma dengan perasaan atau slogan kosong yg nyontek dari komik jepang...
tp dengan pembuktian, dengan keberanian, ketulusan, kebaikan, amal nyata, dengan doa khusyu penuh pengharapan... karena hal itu bisa menembus batas taqdir kita...

dan buktikan dengan 'kembali' malangkah dijalannya, walaupun harus perlahan dan tertatih... buktikan dengan sujud dan ruku' kita.
jangan menyerah..!!

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897)

Jumat, 26 Maret 2010

Di Tepi Batas Ketangguhan

Di Tepi Batas Ketangguhan...

Heidy merapikan kerudungnya, hatinya berdebar menahan rasa untuk bertemu dan berduaan dengan seorang ikhwan yg ia sayangi, walaupun sang ikhwan bukanlah muhrimnya, bahkan ia adalah suami orang lain. ia selalu rindu tuk mendengar suara dan nashihat sang ikhwan yang terasa selalu menghangatkan jiwanya, menutup kosong relung hati yang belum terisi, dan untuk itu Heidy berani untuk membohongi hati dan ruhiyahnya yg bening, ia tau adalah berdosa berduaan dengan non muhrim, tp nafsunya berkata lain, atas dasar cinta, kembali ia nodai statusnya selaku murobbiyah bagi banyak akhwat lain... bahkan ia karang dalil-dalil baru pembenaran dari tingkahnya, hingga tanpa sadar ia berhasil merusak cara berfikir tunas-tunas muda untuk mengikuti jalannya...

Heidy... ia kini tak menyadari bahwa ia kini telah jatuh dan menyerah tak sanggup bertahan di tepi batas ketangguhannya...

Aditya mebuka account FBnya sambil sumringah, sebagai seorang aktivis dakwah yg superaktif, tentu banyak para ikhwan dan tntu para akhwat yg mengaguminya, belum lg dengan kemampuan orasinya yg menggetarkan jiwa..., dan benar dugaanya, account facebooknya penuh dengan comment, pesan dinding dan hadiah... Aditya. sebongkah kebaggan membuncah di relung dadanya yg berbunga-bunga... yes i am eksist!!! Aditya semakin merasa di awang-awang membaca inbox dari akhwat-akhwat Favoritnya... Hmmmm Aditya sadar ia kini terperosok dalam jurang ujub dan riya, cinta popularitas serata penyakit tebar pesona, tp racun itu kini terlalu kuat dihatinya... tangan pelan menggeser mouse PC-nya... hmm mana orangnya yaa, Aditya mengklik... ia menulis pesan singkat... "ustadz, tolong ana ustadz, ana ingin ketemu, ana sakit..." matanya berkaca-kaca, ia tau ini harus berakhir, dan semoga ustad tercintanya bisa membantunya, tanganya menggerakkan mousenya lagi kali perintah shutdown yg ia pilih... bismillah, ajarkan aku keikhlasan ya Allah...

Aditya kini bergelombang samudra jiwanya, karena ada pertarungan hebat disana , disamudra hatinya... pertarungan di tepi batas ketangguhannya...
Ryan tersenyum, sebentar lg Tv barunya yg 50 inc akan segera tiba, hatinya berbunga tentu tv itu akan membuat anak-anaknya bangga dan girang, ryan terlupa bahwa tv itu akan membuat anak2nya makin tenggelam dengan playstation dan serial narutonya, ryan seorang ustad yang cukup sukses di usia mudanya ia sudah punya rumah bergaya minimalis ber AC, mobil bermerk terkenal, ia dan teman-temannya memang jago dalam soal bisnis, tapi ryan lalai akan suatu hal, kesuksesannya kadang membuat ia tidak lagi sensitif pada sunah Rosul, beberapa lalu sj ia berkumpul dengan teman-teman dakwahnya di sta*b*ck cafe, tempat ngopi mewah, kemarin ia mengajak anak-anaknya juga kebioskop mewah untuk nonton 2012, kesuksesan melupakan Ryan dengan ucapannya sa'at dulu mengisi sebuah acara pengajian dipuncak, bahwa da'i harus bs menteladani ke-zuhud-an Rosul, "zuhud kan bukan berarti mengharamkan yg halal, lagi pula kan tidak ada salahnya, selama kita mencari harta dengan halal dan kita bayar zakat, yg lain aja mungkin ngiri" dalihnya untuk membenarkan gaya hidunya yang sudah berubah. tp sekali Ryan lupa dulu keras sekali ia ingatkan adik-adik kelasnya utuk mencontoh kezuhudan Umar bin khotob, Umar bin Abdul Azis, dan pejuang2 hammas di palestina... tp kini ia lupa dengan kata-katanya, ac rumah dan ac mobilnya membuat ia tak mampu lg untuk menjadi tauladan ummat seperti abu dzar al ghifari, dulu ia berkata kita harus kaya untuk dakwah, tp kini ia sudah kaya toh sumbangsih kekayaannya biasa-biasa saja.

Ryan ... ia kini asyik dalam kesuksesannya... ia menyerah, tergelincir dari tepi batas ketangguhannya....

Raka memacu motornya dengan segera, ia harus segera sampai ke Universitas K, karena ia harus mengisi training beberapa saat lagi, ia memang rutin memberi training di kampus itu, cuma kadang Raka kecewa pada mereka... pada aktivis dakwah disana, dikampus itu, hatinya kadang kecut tiap kali menerima uang transport dari trainingnya, hanya 3 lembar 50 ribuan, ya sebetulnya Raka tidak terlalu perduli pada nominalnya, toh di san-lat, pengajian-pengajian anak rohis dan dikomunitas anak jalanan ia rutin mengisi walaupun tanpa bayaran, hanya segelas minuman mineral dan kue yg agak keras untuknya, dan itu selalu berhasil memuaskan semangatnya. tp kampus ini beda, ini kampus orang kaya, aktivis dakwahnya pun orang-orang berada, untuk menyewa villa pesantren kilat pun, uang 25juta kecil buat mereka, apalagi cuma buat futsal dua kali seminggu tentu entenglah... padahal ditempat lain sebagai training yg memang jempolan, Raka biasa menerima sepuluh kali lipat dari honor dikampus itu.batin Raka bergemuruh ini bukan soal uang, ini soal perasaan, disitu ia merasa tidak dihargai sama sekali. ia sebetulnya sudah malas untuk mengisi training disana buat apa, mending istirahat dirumah... tp Raka selalu teringat pesan guru ngajinya, untuk selalu meluruskan niat, meluruskan hati, karena diakhirat hati itu akan ber"nyanyi" tentang apa yg bergemuruh disana selama ini... maka seperti saat ini ia harus memacu kuda besinya kekampus itu, agar hatinya mapu bertahan dibats ketangguhannya... "bismiLLah ya Allah buang dunia dari hatiku..." desisnya... namun Raka terkesiap, sejenak dialog dihatinya td membuat ia lalai akan sebuah kopaja dari arah berlawanan yg tiba-tiba menyalip......

pandangan Raka kosong.... Allah memanggilnya... ditepi batas ketangguhannya.

kawan,
dimana batas ketangguhanmu...? masih sanggupkah kau bertahan disana...? diantara pesona dunia yang menyilaukan mata, merajuk sendu merayu jiwa...
aku menanti mu dibatas ketangguhanku, bertahanlah untuk terus kuat, bertahan tanpa ada lagi rasa ragu.

"Diantara orang-orang Mu'min itu ada orang-orang yang menepati janji-janji-
nya kepada ALlah; maka di antara mereka ada yang gugur; dan diantara mereka
ada yang menunggu. Dan mereka tidak merubah janjinya sedikitpun."
(QS Al Ahzab 23)

kawan..., ingatkah kita pada sabda Rosulullah pada sang abu tholib pamannya...

“Wahai paman! Demi Allah! Seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan ini, niscaya aku takkan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya, atau aku binasa.”

Rasulullah SAW menangis meneteskan air mata, kemudian bangkit berdiri.
Ketika berpaling hendak pergi, Abu Thalib memanggil beliau,
“Menghadaplah kepadaku wahai anak saudaraku!”
Maka Rasululllah SAW menghadap kepadanya.
Abu Thalib berkata,
“Pergilah wahai anak saudaraku! Katakan apa yang engkau sukai. Demi Allah! Aku tidak akan menyerahkanmu selamanya.”

Ibnu Abidunia menyampaikan kisah dari Abdullah Bin Salaam,

"Aku pergi ke rumah Utsman ketika dia sedang dikepung dirumahnya dan aku bertemu dengan dia,
lalu Utsman berkata,
"Selamat datang saudaraku, aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW di suatu lorong yang sempit dan
Beliau berkata :"Ya Utsman mereka mengepung kamu?" aku menjawab, "Ya"
Nabi bertanya lagi, "Dan mereka membuat kamu haus?" Aku menjawab, "Ya"
Kemudian Nabi memberiku bejana berisi air dan aku minum sampai puas dan aku rasakan dinginnya air pada dada dan pundakku,
lalu Beliau berkata, "Kalau kamu menghendaki, kamu dimenangkan dan kalau kamu menghendaki kamu bisa berbuka puasa di tempat kami."
Ketika itu Utsman dalam keadaan puasa .
Utsman berkata,
"Aku memilih berbuka puasa di tempat Nabi SAW."

Tepat pada sore hari itu Utsman ra dibunuh. ia pergi tuk berbuka puasa dengan kekasih hatinya. yg lebih ia cintai dari kemengan dunia...
to be continued... may be..

Senin, 22 Maret 2010

Ghurbah : keterasingan dalam memegang teguh keyakinan

Ghurbah : keterasingan dalam memegang teguh keyakinan
by: ismeidas makfiansah

kawan, seringkali kebenaran ditebarkan dan ditegakkan dengan sedikitnya teman sejalan...
karena jalan kebenaran tidak dihiasi dengan bebungaan, tepukan tangan, juga karpet merah kemewahan...

kadangkita seakan kesepian dan terasing dalam hiruk pikuk dunia yang menggiurkan...

"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat sebelum kalian orangorang
yang mempunyai keutamaan yang melarang dari(mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebagian kecil diantara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara
mereka."
(Hud: 116).

mereka yang disifati dalam ayat di atas adalah mereka yang telah
diisyaratkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam sabdanya,

"Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka beruntunglah orangorang yang asing". Ada yang bertanya, "Siapakah orang-orang yang
asing itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,

"Yaitu orang-orang yang berbuat baik selagi manusia berbuat kerusakan."
dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda,

"Beruntunglah orang-orang yang asing". Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu?" Beliau menjawab,

"Orang-orang yang bertambah (iman dan takwanya) selagi manusia berkurang (iman dan takwanya)." (hr ahmad)

Abdullah bin Amr, dia berkata,

"Suatu kali selagi kami bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
Beliau bersabda,
"Beruntunglah orang-orang yang asing". Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu?" Beliau menjawab,

"Orang-orang shalih yang sedikit jumlahnya di tengah orang-orang yang banyak. Siapa yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada yang taat kepada mereka."

"Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing".

Ada yang bertanya, "Siapakah orang-orang yang asing itu wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab,
"Yaitu orang-orang yang menghidupkan Sunnahku dan mengajarkannya kepada manusia."

dari hadits-hadits diatas maka terbayang jelas bahwa orang-orang yg dianggap asing itu
adalah orang-orang yang istiqomah dalam agamanya...

1.menebarkan kebaikan ditengah kaum yg kini tenggelam dan menebarkan kerusakan
2.orang-orang yang sholih yg sedikit jumlahnya ditengah banyaknya orang-orang yg fasik
3.orang yang selalu menambah imannya ditengah orang2 yg merusak imannya
4.mereka menghidupkan sunnah rosul

Ketika Musa Alaihis-Salam melarikan diri dari kaum Fir'aun hingga tiba di Madyan dalam keadaan seperti yang telah dijelaskan Allah, sendirian, asing, takut dan lapar.
Lalu beliau berkata, "Ya Rabbi, aku dalam keadaan sendirian, sakit dan asing."Dikatakan kepada beliau
"Hai Musa, yang sendirian adalah yang tidak mempunyai pendamping seperti Aku. Orang sakit adalah yang tidak mempunyai tabib seperti Aku, dan orang yang asing adalah yang tidak mempunyai hubungan antara Aku dan dirinya."

hal diatas menunjukan bahwa orang-orang yg dianggap asing hakikatnya adalah orang yang selalu bersama Allah dan dijaga dilindungi oleh Allah, mereka tidak akan kesepian dalam kesendirian, karena mereka bersama Allah.

suatu kali Umar bin Al-Khaththab
memasuki masjid dan mendapatkan Mu'adz bin Jabal sedang duduk menghadap ke arah rumah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sambil menitikkan air mata.

Umar mengingatkannya akan sebuah hadits,

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang suka sembunyi-sembunyi, miskin, bertakwa dan berbuat kebajikan. Jika mereka tidak tampak, maka mereka tidak dicari, dan apabila mereka tampak, maka mereka tidak dikenali. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari segala cobaan yang buta dan gelap."

kawan, berarti kita tak pernah akan sendirian dan kesepian selama kita konsisten menebarkan islam dan mengagungkan kecintaan pada Allah, diatas kecintaan dunia, harta, kemewahan kekuasaan yang selama ini meletihkan.
meletihkan hati, jiwa dan meletihkan perasaan......

hai orang asing... apa kabar hatimu hari ini... ?
doaku menyertai mu selalu.

kawan.... kebaikan tidak pernah salah tempat

sedekah yang "salah tempat"



"Seorang laki-laki berkata, 'Sungguh aku akan bersedekah.' Lalu dia pergi membawa
sedekahnya. Dia meletakkannya di tangan seseorang (yang ternyata) pencuri.
Dipagi hari orang-orang membicarakannya, 'Seorang pencuri diberi sedekah.'

Dia berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sungguh aku akan bersedekah.' Lalu dia pergi membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan seseorang (yang ternyata) wanita pezina.
Di pagi hari orang-orang membicarakan, 'Malam ini seorang pezina diberi sedekah.'

Dia berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedekahku jatuh di tangan wanita pezina.

Sungguh aku akan bersedekah.'Lalu dia pergi membawa sedekahnya dan dia meletakkannya di tangan (seseorang yang ternyata)orang kaya. Di pagi hari orangorang membicarakannya, 'Seorang kaya diberi sedekah.'

Dia berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. (aku sedekah kepada)Kepada
pencuri, wanita pezina, dan orang kaya.' Lalu dia
didatangi dalam mimpi, dan dikatakan kepadanya,

''Adapun sedekahmu kepada pencuri, semoga itu membuatnya insyaf dari mencuri. Adapun wanita pezina, semoga itu membuatnya sadar dari zinanya. Adapun orang kaya, maka semoga dia mengambil pelajaran dan dia berinfak dari apa yang Allah berikan kepadanya."

diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya

Penghalang Antara Hati dan Allah,

penghalang antara hati dan Allah,
menghambat perjalanannya dan menimbulkan penyakit di dalamnya. Inilah
uraiannya.


dari kitab madarijussalikin ibnu qoyyim

1. Terlalu Banyak Bergaul dengan manusia yang tidak bermanfaat.

Hal ini bisa memenuhi hati dengan polusi kotor dan kasar , sehingga hati menjadi hitam,lalu menimbulkan perselisihan, kepekatan, perpecahan dan beban yang
berat untuk dipikul.
Akibat yang ditanggungnya adalah gesekan dengan teman-teman yang rusak, banyak kemaslahatan yang terbuang sia-sia, sibuk dengan urusan mereka, pikiran terpecah untuk memenuhi berbagai macam keinginan dan tuntutan mereka.

Jika seperti ini keadaannya, lalu apa yang menyisa bagi Allah dan kampung akhirat?

Pergaulan yang didasari cinta dunia dan ambisi ini bisa berubah menjadi
permusuhan jika semua hakikat terkuak, sehingga menimbulkan
penyesalan bagi sebagian di antara mereka. Yang lebih celaka lagi, jika
penyesalan ini terasa setelah di akhirat. Firman Allah,

"Teman-teman akrab pada hari itu, sebagiannya menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).


"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim menggigit dua tangannya,
seraya berkata, Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-
sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan
aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku.
Dan, adalah syetan itu tidak mau menolong manusia."
(Al-Furqan: 27-
29).

Inilah keadaan orang-orang yang bersekutu untuk mendapatkan suatu
tujuan. Mereka senantiasa tampak saling bahu-membahu dan menyayangi untuk mendapatkan tujuan itu. Jika ternyata tujuan itu meleset, maka yang ada tinggal penyesalan, kesedihan dan penderitaan.

Kasih sayang itu pun berubah menjadi kebencian, kutukan dan celaan
sebagian terhadap sebagian yang lain. Cukup banyak bukti tentang hal ini.

pergaulan yang bermanfaat ialah bergaul dengan manusia dalam kebaikan,
seperti menghadiri shalat Jum'at , haji, mempelajari ilmu,
berjihad, nasihat-menasihati, menjauhi mereka dalam keburukan dan
hal-hal mubah yang kelewatan.

Jika seseorang terpaksa harus bergaul dengan mereka dalam keburukan dan tidak mungkin untuk menghindar, maka dia harus waspada agar jangan sampai menyerupai mereka
dan dia harus bersabar menghadapi gangguan mereka. Sebab sudah
selayaknya jika mereka mengganggunya, terlebih jika dia tidak mempunyai
kekuatan dan pendukung. Sebab jika dia berbuat seperti yang
mereka perbuat, hanya akan mendatangkan kehinaan dan celaan orang-orang
Mukmin dan Allah.

2. Panjang angan-angan

Mengarungi hamparan lautan harapan dan angan-angan yang tidak
bertepi. Ini merupakan lautan yang diarungi orang yang bangkrut,

sebagaimana yang dikatakan dalam pepatah,
"Angan-angan merupakan modal orang yang bangkrut."

Barang dagangan para penumpangnya adalah janji-janji syetan dan hayalan yang menipu.
Gelombang angan-angan dusta dan hayalan batil terus bergulung-gulung, mempermainkan
penumpang, seperti anjing yang mempermainkan bangkai.

Angan-angan ini disesuaikan dengan kondisi setiap orang. Ada yang
berangan-angan memegang kekuasaan, ada yang berangan-angan
memiliki harta yang menumpuk, memiliki istri-istri yang cantik dan
lain sebagainya. Setiap orang menciptakan di dalam jiwanya gambaran
yang diinginkannya. Seakan-akan dia beruntung mendapatkannya. Tapi
ketika dia tersadar, ternyata tangannya hampa dan hanya memegang
bantal.

Tapi orang yang memiliki hasrat atau cita-cita yang tinggi, maka angan-angannya
berkisar pada ilmu dan iman serta amal yang bisa mendekatkan dirinya
kepada Allah. Dikatakan dalam syair,

"Angan-anganku adalah iman, hikmah dan cahaya sedang anganangan
mereka adalah tipuan belaka."


Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memuji orang yang mengangan-
angankan kebaikan, sehingga dalam kondisi tertentu, dia mendapatkan
pahala seperti pahala yang didapatkan orang yang mengerjakan
kebaikan itu, seperti perkataannya,
"Andaikan aku mempunyai harta yang melimpah, tentu aku akan membelanjakannya seperti yang dilakukan Fulan karena Allah semata, digunakan untuk menyambung
tali persaudaraan dan menshadaqahkannya menurut haknya."
3. Bergantung kepada selain Allah.

Firman Allah,

3. Bergantung kepada selain Allah.

Ini merupakan perusak hati yang paling besar dan tidak ada yang lebih
berbahaya selain dari hal ini, tidak ada yang lebih menghambat kemaslahatan
dan kebahagiaannya selain dari hal ini. Jika hati bergantung kepada selain Allah, maka Allah menyerahkannya kepada sesuatu yang dijadikan sebagai gantungannya.
Padahal apa yang dijadikan sebagai gantungan itu dihinakan Allah
dan dia tidak mendapatkan maksudnya karena dia beralih kepada selain
Allah, sehingga dia tidak mendapatkan apa yang ada di sisi Allah dan
tidak mendapatkan dari apa yang dijadikannya sebagai gantungan
seperti yang diharapkannya.

Firman Allah,

"Dan, mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar
sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(para pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahansembahan)
itu akan menjadi musuh bagi mereka."
(Maryam: 81-82).

Orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah.
Orang yang bergantung kepada selain Allah seperti orang yang berlindung
dari panas dan dingin dengan rumah laba-laba, karena rumah laba-laba
merupakan rumah yang paling rapuh. Secara umum, landasan dan fondasi
syirik adalah bergantung kepada selain Allah, sehingga pelakunya
mendapat kehinaan dan celaan.

"Janganlah kamu adakan sesembahan yang lain di samping Allah, agar
kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)."
(Al-Isra':
22).



4. Perusak hati yang keempat adalah makanan yang berlebihan.

Ada dua macam kaitannya dengan makanan ini:
Pertama, jenis makanannya itu sendiri seperti makanan yang diharamkan.
Makanan yang diharamkan
ini juga ada dua macam:
Yang haram menurut hak Allah, seperti
bangkai, darah, babi, binatang buas yang bertaring dan burung yang
bercakar tajam.
Yang haram menurut hak manusia, seperti barang curian
dan yang diambil tidak berdasarkan ridha pemiliknya.
Kedua, makanan yang merusak karena pertimbangan porsi dan jumlahnya serta yang melebihi batasnya, seperti berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi
makanan yang halal dan makan terlalu kenyang,

karena bisa memberatkannya untuk mengerjakan ketaatan dan membuatnya sibuk
dengan urusan makanan semata, sehingga bisa membuat badannya
menjadi gemuk dan menguatkan dorongan syahwat, yang berarti
membuka jalan yang lapang bagi syetan.

Sebab syetan bisa menyusup kedalam tubuh manusia lewat aliran darahnya. Maka tidak heran jika puasa mempersempit dan menghalangi jalannya, sementara perut kenyang
melapangkan jalan bagi syetan. Siapa yang makan banyak dan minum
banyak, membuatnya banyak tidur, lalu banyak menye-sal.

Di dalam hadits yang masyhur telah disebutkan sabda Nabi Shal-lallahu
Alaihi wa Sallam

"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yanglebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang bisa menegakkan
tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk napasnya."


Dikisahkan bahwa Iblis muncul di hadapan Yahya bin Zakaria Alaihis-
Salam.

Beliau bertanya, "Apakah kamu bisa berbuat sesuatu terhadap aku?"
Iblis menjawab, "Tidak. Hanya saja suatu malam ada makanan yang
dihidangkan kepadamu. Lalu aku membuat makanan itu tampak lezat,
sehingga engkau memakannya hingga kenyang, lalu engkau tertidur dan
tidak melakukan wirid."
Maka Yahya berkata, "Demi Allah, sekali-kali aku tidak akan makan
hingga kenyang."
Iblis berkata, "Dan aku, demi Allah, sekali-kali tidak akan memberi
nasihat kepada anak Adam."


5. Banyak tidur.

Karena banyak tidur membuat badan terasa berat, membuang-
buang waktu secara percuma, mengakibatkan lalai dan malas
serta hal-hal makruh lainnya. Yang pasti, banyak tidur tidak bermanfaat
bagi badan.

Sedangkan tidur yang paling bermanfaat ialah jika memang diperlukan untuk tidur. Tidur pada awal malam lebih baik dan lebih bermanfaat daripada tidur pada akhir malam, dan tidur tengah malam lebih bermanfaat daripada dua tepinya.

Yang paling banyak bahayanya adalah tidur sehabis ashar dan pada pagi hari, kecuali jika pada malam harinya berjaga.

Yang dimakruhkan adalah tidur setelah shalat subuh hingga matahari terbit,
karena waktu tsb seperti barang rampasan perang. Bagi orangorang yang mengadakan perjalanan kepada Allah, waktu subuh ini mempunyai banyak keutamaan.

sekalipun sepanjang malam mereka berjaga, maka mereka tidak akan menggunakan waktu ini untuk duduk-duduk saja, hingga terbitnya matahari, karena ini merupakan awal siang dan waktu turunnya rezki dan datangnya barakah.
Secara umum, tidur yang paling bermanfaat ialah pada tengah malam yang pertama dan
seperenam yang terakhir.
Jika kurang atau lebih, tentu akan berpengaruh terhadap tabiat manusia.
Sedangkan tidur yang tidak bermanfaat adalah pada awal malam setelah matahari tenggelam

Anomali semangat, Hilangnya keikhlasan

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tiap-tiap amal ada masa semangatnya dan tiap-tiap semangat ada masa futurnya (lemah semangatnya). Siapa saja yang futurnya tetap engikuti sunnahku, ia telah memperoleh petunjuk. Siapa saja yang futurnya-nya mengikuti selain itu, ia benar-benar binasa"
Suatu ketika dalam perang Hunain, Abu Hurairah melihat laki-laki yang bertempur dengan sangat berani, gigih dan membunuh banyak musuh. Dengan luka parah ia kemudian kembali dari pertempuran. kemudian esoknya laki-laki itu meninggal.
Mengetahui hal itu Rasulullah justru berkata, “Dia masuk neraka.”

Sebagian kaum Muslimin sempat meragukan pernyataan Rasulullah tersebut bagai mana mungkin seorang yang sangat pemberani bertempur dan terlihat sangat gagah dan militan seperti itu bisa masuk neraka....
Namun kemudian tersebarlah berita bahwa sesungguhnya laki-laki yang terluka sangat berat itu pada malam harinya tidak sabar atas sakitnya, kemudian ia bunuh diri. Berita itu kemudian disampaikan kepada Rasulullah.
Maka beliau bersabda: “Allahu Akbar! Saksikan bahwa sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.“ Rasulullah selanjutnya berpidato di hadapan para sahabat.

“Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali seorang yang jiwanya menyerahkan diri (kepada Allah)... (hr muslim)

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyalallahu 'anhu bahwasanya dia berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Manusia yang pertama kali di adili pada hari Kiamat ialah orang yang mati di medan laga. Ia didatangkan kemudian Allah memberitahu nikmat nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya.
Allah berfirman, “Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?” Orang tersebut menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu hingga aku gugur sebagai syahid”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan betul bahwa engkau sudah dikatakan sebagai pemberani”. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

Dan juga orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan membawa Al-Quran, orang tersebut didatangkan, kemudian Allah memberitahu nikmat-nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya.
Allah berfirman “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?”
Orang tersebut menjawab, “Aku mempelajari ilmu, mengajarkannya dan membaca Al-Quran dijalan-Mu”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau mempelajari ilmu agar dikatakan sebagai alim dan membaca Al-Quran agar dikatakan sebagai qari dan betul ngkau telah dikatakan seperti itu. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

Juga orang yang diberi kemudahan oleh Allah dan diberi dengan berbagai macam harta. Orang tersebut didatangkan kemudian Allah memberitahukan nikmat-nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya. Allah berfirman, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?”
Orang tersebut menjawab, “Aku tidak pernah meninggalkan salah satu jalan yang Engkau sukai kalau harta diinfakkan di jalan tersebut melainkan Aku menginfakkan harta didalamnya”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau melakukan seperti itu agar dikatakan sebagai dermawan, dan betul telah dikatakan kepadamu sebagai orang yang dermawan”. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

ketika Muawiyah diberitahu tentang hadits ini, ia menangis hingga pingsan. Ketika siuman, ia berkata, “Sungguh benar Allah dan Rasul-Nya”,

Allah azza wa jalla berfirman,
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka” (Huud: 15-16)

“Katakanlah (Wahai Muhammad): "Jika bapak-bapak kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu takut rugi, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) kamu lebih cintai dari Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad dijalanNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azabnya ) Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At Taubah: 24)

by:ismeidas makfiansah