Jumat, 26 Maret 2010

Di Tepi Batas Ketangguhan

Di Tepi Batas Ketangguhan...

Heidy merapikan kerudungnya, hatinya berdebar menahan rasa untuk bertemu dan berduaan dengan seorang ikhwan yg ia sayangi, walaupun sang ikhwan bukanlah muhrimnya, bahkan ia adalah suami orang lain. ia selalu rindu tuk mendengar suara dan nashihat sang ikhwan yang terasa selalu menghangatkan jiwanya, menutup kosong relung hati yang belum terisi, dan untuk itu Heidy berani untuk membohongi hati dan ruhiyahnya yg bening, ia tau adalah berdosa berduaan dengan non muhrim, tp nafsunya berkata lain, atas dasar cinta, kembali ia nodai statusnya selaku murobbiyah bagi banyak akhwat lain... bahkan ia karang dalil-dalil baru pembenaran dari tingkahnya, hingga tanpa sadar ia berhasil merusak cara berfikir tunas-tunas muda untuk mengikuti jalannya...

Heidy... ia kini tak menyadari bahwa ia kini telah jatuh dan menyerah tak sanggup bertahan di tepi batas ketangguhannya...

Aditya mebuka account FBnya sambil sumringah, sebagai seorang aktivis dakwah yg superaktif, tentu banyak para ikhwan dan tntu para akhwat yg mengaguminya, belum lg dengan kemampuan orasinya yg menggetarkan jiwa..., dan benar dugaanya, account facebooknya penuh dengan comment, pesan dinding dan hadiah... Aditya. sebongkah kebaggan membuncah di relung dadanya yg berbunga-bunga... yes i am eksist!!! Aditya semakin merasa di awang-awang membaca inbox dari akhwat-akhwat Favoritnya... Hmmmm Aditya sadar ia kini terperosok dalam jurang ujub dan riya, cinta popularitas serata penyakit tebar pesona, tp racun itu kini terlalu kuat dihatinya... tangan pelan menggeser mouse PC-nya... hmm mana orangnya yaa, Aditya mengklik... ia menulis pesan singkat... "ustadz, tolong ana ustadz, ana ingin ketemu, ana sakit..." matanya berkaca-kaca, ia tau ini harus berakhir, dan semoga ustad tercintanya bisa membantunya, tanganya menggerakkan mousenya lagi kali perintah shutdown yg ia pilih... bismillah, ajarkan aku keikhlasan ya Allah...

Aditya kini bergelombang samudra jiwanya, karena ada pertarungan hebat disana , disamudra hatinya... pertarungan di tepi batas ketangguhannya...
Ryan tersenyum, sebentar lg Tv barunya yg 50 inc akan segera tiba, hatinya berbunga tentu tv itu akan membuat anak-anaknya bangga dan girang, ryan terlupa bahwa tv itu akan membuat anak2nya makin tenggelam dengan playstation dan serial narutonya, ryan seorang ustad yang cukup sukses di usia mudanya ia sudah punya rumah bergaya minimalis ber AC, mobil bermerk terkenal, ia dan teman-temannya memang jago dalam soal bisnis, tapi ryan lalai akan suatu hal, kesuksesannya kadang membuat ia tidak lagi sensitif pada sunah Rosul, beberapa lalu sj ia berkumpul dengan teman-teman dakwahnya di sta*b*ck cafe, tempat ngopi mewah, kemarin ia mengajak anak-anaknya juga kebioskop mewah untuk nonton 2012, kesuksesan melupakan Ryan dengan ucapannya sa'at dulu mengisi sebuah acara pengajian dipuncak, bahwa da'i harus bs menteladani ke-zuhud-an Rosul, "zuhud kan bukan berarti mengharamkan yg halal, lagi pula kan tidak ada salahnya, selama kita mencari harta dengan halal dan kita bayar zakat, yg lain aja mungkin ngiri" dalihnya untuk membenarkan gaya hidunya yang sudah berubah. tp sekali Ryan lupa dulu keras sekali ia ingatkan adik-adik kelasnya utuk mencontoh kezuhudan Umar bin khotob, Umar bin Abdul Azis, dan pejuang2 hammas di palestina... tp kini ia lupa dengan kata-katanya, ac rumah dan ac mobilnya membuat ia tak mampu lg untuk menjadi tauladan ummat seperti abu dzar al ghifari, dulu ia berkata kita harus kaya untuk dakwah, tp kini ia sudah kaya toh sumbangsih kekayaannya biasa-biasa saja.

Ryan ... ia kini asyik dalam kesuksesannya... ia menyerah, tergelincir dari tepi batas ketangguhannya....

Raka memacu motornya dengan segera, ia harus segera sampai ke Universitas K, karena ia harus mengisi training beberapa saat lagi, ia memang rutin memberi training di kampus itu, cuma kadang Raka kecewa pada mereka... pada aktivis dakwah disana, dikampus itu, hatinya kadang kecut tiap kali menerima uang transport dari trainingnya, hanya 3 lembar 50 ribuan, ya sebetulnya Raka tidak terlalu perduli pada nominalnya, toh di san-lat, pengajian-pengajian anak rohis dan dikomunitas anak jalanan ia rutin mengisi walaupun tanpa bayaran, hanya segelas minuman mineral dan kue yg agak keras untuknya, dan itu selalu berhasil memuaskan semangatnya. tp kampus ini beda, ini kampus orang kaya, aktivis dakwahnya pun orang-orang berada, untuk menyewa villa pesantren kilat pun, uang 25juta kecil buat mereka, apalagi cuma buat futsal dua kali seminggu tentu entenglah... padahal ditempat lain sebagai training yg memang jempolan, Raka biasa menerima sepuluh kali lipat dari honor dikampus itu.batin Raka bergemuruh ini bukan soal uang, ini soal perasaan, disitu ia merasa tidak dihargai sama sekali. ia sebetulnya sudah malas untuk mengisi training disana buat apa, mending istirahat dirumah... tp Raka selalu teringat pesan guru ngajinya, untuk selalu meluruskan niat, meluruskan hati, karena diakhirat hati itu akan ber"nyanyi" tentang apa yg bergemuruh disana selama ini... maka seperti saat ini ia harus memacu kuda besinya kekampus itu, agar hatinya mapu bertahan dibats ketangguhannya... "bismiLLah ya Allah buang dunia dari hatiku..." desisnya... namun Raka terkesiap, sejenak dialog dihatinya td membuat ia lalai akan sebuah kopaja dari arah berlawanan yg tiba-tiba menyalip......

pandangan Raka kosong.... Allah memanggilnya... ditepi batas ketangguhannya.

kawan,
dimana batas ketangguhanmu...? masih sanggupkah kau bertahan disana...? diantara pesona dunia yang menyilaukan mata, merajuk sendu merayu jiwa...
aku menanti mu dibatas ketangguhanku, bertahanlah untuk terus kuat, bertahan tanpa ada lagi rasa ragu.

"Diantara orang-orang Mu'min itu ada orang-orang yang menepati janji-janji-
nya kepada ALlah; maka di antara mereka ada yang gugur; dan diantara mereka
ada yang menunggu. Dan mereka tidak merubah janjinya sedikitpun."
(QS Al Ahzab 23)

kawan..., ingatkah kita pada sabda Rosulullah pada sang abu tholib pamannya...

“Wahai paman! Demi Allah! Seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan ini, niscaya aku takkan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya, atau aku binasa.”

Rasulullah SAW menangis meneteskan air mata, kemudian bangkit berdiri.
Ketika berpaling hendak pergi, Abu Thalib memanggil beliau,
“Menghadaplah kepadaku wahai anak saudaraku!”
Maka Rasululllah SAW menghadap kepadanya.
Abu Thalib berkata,
“Pergilah wahai anak saudaraku! Katakan apa yang engkau sukai. Demi Allah! Aku tidak akan menyerahkanmu selamanya.”

Ibnu Abidunia menyampaikan kisah dari Abdullah Bin Salaam,

"Aku pergi ke rumah Utsman ketika dia sedang dikepung dirumahnya dan aku bertemu dengan dia,
lalu Utsman berkata,
"Selamat datang saudaraku, aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW di suatu lorong yang sempit dan
Beliau berkata :"Ya Utsman mereka mengepung kamu?" aku menjawab, "Ya"
Nabi bertanya lagi, "Dan mereka membuat kamu haus?" Aku menjawab, "Ya"
Kemudian Nabi memberiku bejana berisi air dan aku minum sampai puas dan aku rasakan dinginnya air pada dada dan pundakku,
lalu Beliau berkata, "Kalau kamu menghendaki, kamu dimenangkan dan kalau kamu menghendaki kamu bisa berbuka puasa di tempat kami."
Ketika itu Utsman dalam keadaan puasa .
Utsman berkata,
"Aku memilih berbuka puasa di tempat Nabi SAW."

Tepat pada sore hari itu Utsman ra dibunuh. ia pergi tuk berbuka puasa dengan kekasih hatinya. yg lebih ia cintai dari kemengan dunia...
to be continued... may be..

Senin, 22 Maret 2010

Ghurbah : keterasingan dalam memegang teguh keyakinan

Ghurbah : keterasingan dalam memegang teguh keyakinan
by: ismeidas makfiansah

kawan, seringkali kebenaran ditebarkan dan ditegakkan dengan sedikitnya teman sejalan...
karena jalan kebenaran tidak dihiasi dengan bebungaan, tepukan tangan, juga karpet merah kemewahan...

kadangkita seakan kesepian dan terasing dalam hiruk pikuk dunia yang menggiurkan...

"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat sebelum kalian orangorang
yang mempunyai keutamaan yang melarang dari(mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebagian kecil diantara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara
mereka."
(Hud: 116).

mereka yang disifati dalam ayat di atas adalah mereka yang telah
diisyaratkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam sabdanya,

"Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka beruntunglah orangorang yang asing". Ada yang bertanya, "Siapakah orang-orang yang
asing itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,

"Yaitu orang-orang yang berbuat baik selagi manusia berbuat kerusakan."
dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda,

"Beruntunglah orang-orang yang asing". Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu?" Beliau menjawab,

"Orang-orang yang bertambah (iman dan takwanya) selagi manusia berkurang (iman dan takwanya)." (hr ahmad)

Abdullah bin Amr, dia berkata,

"Suatu kali selagi kami bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
Beliau bersabda,
"Beruntunglah orang-orang yang asing". Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu?" Beliau menjawab,

"Orang-orang shalih yang sedikit jumlahnya di tengah orang-orang yang banyak. Siapa yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada yang taat kepada mereka."

"Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti permulaannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing".

Ada yang bertanya, "Siapakah orang-orang yang asing itu wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab,
"Yaitu orang-orang yang menghidupkan Sunnahku dan mengajarkannya kepada manusia."

dari hadits-hadits diatas maka terbayang jelas bahwa orang-orang yg dianggap asing itu
adalah orang-orang yang istiqomah dalam agamanya...

1.menebarkan kebaikan ditengah kaum yg kini tenggelam dan menebarkan kerusakan
2.orang-orang yang sholih yg sedikit jumlahnya ditengah banyaknya orang-orang yg fasik
3.orang yang selalu menambah imannya ditengah orang2 yg merusak imannya
4.mereka menghidupkan sunnah rosul

Ketika Musa Alaihis-Salam melarikan diri dari kaum Fir'aun hingga tiba di Madyan dalam keadaan seperti yang telah dijelaskan Allah, sendirian, asing, takut dan lapar.
Lalu beliau berkata, "Ya Rabbi, aku dalam keadaan sendirian, sakit dan asing."Dikatakan kepada beliau
"Hai Musa, yang sendirian adalah yang tidak mempunyai pendamping seperti Aku. Orang sakit adalah yang tidak mempunyai tabib seperti Aku, dan orang yang asing adalah yang tidak mempunyai hubungan antara Aku dan dirinya."

hal diatas menunjukan bahwa orang-orang yg dianggap asing hakikatnya adalah orang yang selalu bersama Allah dan dijaga dilindungi oleh Allah, mereka tidak akan kesepian dalam kesendirian, karena mereka bersama Allah.

suatu kali Umar bin Al-Khaththab
memasuki masjid dan mendapatkan Mu'adz bin Jabal sedang duduk menghadap ke arah rumah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sambil menitikkan air mata.

Umar mengingatkannya akan sebuah hadits,

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang suka sembunyi-sembunyi, miskin, bertakwa dan berbuat kebajikan. Jika mereka tidak tampak, maka mereka tidak dicari, dan apabila mereka tampak, maka mereka tidak dikenali. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari segala cobaan yang buta dan gelap."

kawan, berarti kita tak pernah akan sendirian dan kesepian selama kita konsisten menebarkan islam dan mengagungkan kecintaan pada Allah, diatas kecintaan dunia, harta, kemewahan kekuasaan yang selama ini meletihkan.
meletihkan hati, jiwa dan meletihkan perasaan......

hai orang asing... apa kabar hatimu hari ini... ?
doaku menyertai mu selalu.

kawan.... kebaikan tidak pernah salah tempat

sedekah yang "salah tempat"



"Seorang laki-laki berkata, 'Sungguh aku akan bersedekah.' Lalu dia pergi membawa
sedekahnya. Dia meletakkannya di tangan seseorang (yang ternyata) pencuri.
Dipagi hari orang-orang membicarakannya, 'Seorang pencuri diberi sedekah.'

Dia berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sungguh aku akan bersedekah.' Lalu dia pergi membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan seseorang (yang ternyata) wanita pezina.
Di pagi hari orang-orang membicarakan, 'Malam ini seorang pezina diberi sedekah.'

Dia berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedekahku jatuh di tangan wanita pezina.

Sungguh aku akan bersedekah.'Lalu dia pergi membawa sedekahnya dan dia meletakkannya di tangan (seseorang yang ternyata)orang kaya. Di pagi hari orangorang membicarakannya, 'Seorang kaya diberi sedekah.'

Dia berkata, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji. (aku sedekah kepada)Kepada
pencuri, wanita pezina, dan orang kaya.' Lalu dia
didatangi dalam mimpi, dan dikatakan kepadanya,

''Adapun sedekahmu kepada pencuri, semoga itu membuatnya insyaf dari mencuri. Adapun wanita pezina, semoga itu membuatnya sadar dari zinanya. Adapun orang kaya, maka semoga dia mengambil pelajaran dan dia berinfak dari apa yang Allah berikan kepadanya."

diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya

Penghalang Antara Hati dan Allah,

penghalang antara hati dan Allah,
menghambat perjalanannya dan menimbulkan penyakit di dalamnya. Inilah
uraiannya.


dari kitab madarijussalikin ibnu qoyyim

1. Terlalu Banyak Bergaul dengan manusia yang tidak bermanfaat.

Hal ini bisa memenuhi hati dengan polusi kotor dan kasar , sehingga hati menjadi hitam,lalu menimbulkan perselisihan, kepekatan, perpecahan dan beban yang
berat untuk dipikul.
Akibat yang ditanggungnya adalah gesekan dengan teman-teman yang rusak, banyak kemaslahatan yang terbuang sia-sia, sibuk dengan urusan mereka, pikiran terpecah untuk memenuhi berbagai macam keinginan dan tuntutan mereka.

Jika seperti ini keadaannya, lalu apa yang menyisa bagi Allah dan kampung akhirat?

Pergaulan yang didasari cinta dunia dan ambisi ini bisa berubah menjadi
permusuhan jika semua hakikat terkuak, sehingga menimbulkan
penyesalan bagi sebagian di antara mereka. Yang lebih celaka lagi, jika
penyesalan ini terasa setelah di akhirat. Firman Allah,

"Teman-teman akrab pada hari itu, sebagiannya menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).


"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim menggigit dua tangannya,
seraya berkata, Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-
sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan
aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku.
Dan, adalah syetan itu tidak mau menolong manusia."
(Al-Furqan: 27-
29).

Inilah keadaan orang-orang yang bersekutu untuk mendapatkan suatu
tujuan. Mereka senantiasa tampak saling bahu-membahu dan menyayangi untuk mendapatkan tujuan itu. Jika ternyata tujuan itu meleset, maka yang ada tinggal penyesalan, kesedihan dan penderitaan.

Kasih sayang itu pun berubah menjadi kebencian, kutukan dan celaan
sebagian terhadap sebagian yang lain. Cukup banyak bukti tentang hal ini.

pergaulan yang bermanfaat ialah bergaul dengan manusia dalam kebaikan,
seperti menghadiri shalat Jum'at , haji, mempelajari ilmu,
berjihad, nasihat-menasihati, menjauhi mereka dalam keburukan dan
hal-hal mubah yang kelewatan.

Jika seseorang terpaksa harus bergaul dengan mereka dalam keburukan dan tidak mungkin untuk menghindar, maka dia harus waspada agar jangan sampai menyerupai mereka
dan dia harus bersabar menghadapi gangguan mereka. Sebab sudah
selayaknya jika mereka mengganggunya, terlebih jika dia tidak mempunyai
kekuatan dan pendukung. Sebab jika dia berbuat seperti yang
mereka perbuat, hanya akan mendatangkan kehinaan dan celaan orang-orang
Mukmin dan Allah.

2. Panjang angan-angan

Mengarungi hamparan lautan harapan dan angan-angan yang tidak
bertepi. Ini merupakan lautan yang diarungi orang yang bangkrut,

sebagaimana yang dikatakan dalam pepatah,
"Angan-angan merupakan modal orang yang bangkrut."

Barang dagangan para penumpangnya adalah janji-janji syetan dan hayalan yang menipu.
Gelombang angan-angan dusta dan hayalan batil terus bergulung-gulung, mempermainkan
penumpang, seperti anjing yang mempermainkan bangkai.

Angan-angan ini disesuaikan dengan kondisi setiap orang. Ada yang
berangan-angan memegang kekuasaan, ada yang berangan-angan
memiliki harta yang menumpuk, memiliki istri-istri yang cantik dan
lain sebagainya. Setiap orang menciptakan di dalam jiwanya gambaran
yang diinginkannya. Seakan-akan dia beruntung mendapatkannya. Tapi
ketika dia tersadar, ternyata tangannya hampa dan hanya memegang
bantal.

Tapi orang yang memiliki hasrat atau cita-cita yang tinggi, maka angan-angannya
berkisar pada ilmu dan iman serta amal yang bisa mendekatkan dirinya
kepada Allah. Dikatakan dalam syair,

"Angan-anganku adalah iman, hikmah dan cahaya sedang anganangan
mereka adalah tipuan belaka."


Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memuji orang yang mengangan-
angankan kebaikan, sehingga dalam kondisi tertentu, dia mendapatkan
pahala seperti pahala yang didapatkan orang yang mengerjakan
kebaikan itu, seperti perkataannya,
"Andaikan aku mempunyai harta yang melimpah, tentu aku akan membelanjakannya seperti yang dilakukan Fulan karena Allah semata, digunakan untuk menyambung
tali persaudaraan dan menshadaqahkannya menurut haknya."
3. Bergantung kepada selain Allah.

Firman Allah,

3. Bergantung kepada selain Allah.

Ini merupakan perusak hati yang paling besar dan tidak ada yang lebih
berbahaya selain dari hal ini, tidak ada yang lebih menghambat kemaslahatan
dan kebahagiaannya selain dari hal ini. Jika hati bergantung kepada selain Allah, maka Allah menyerahkannya kepada sesuatu yang dijadikan sebagai gantungannya.
Padahal apa yang dijadikan sebagai gantungan itu dihinakan Allah
dan dia tidak mendapatkan maksudnya karena dia beralih kepada selain
Allah, sehingga dia tidak mendapatkan apa yang ada di sisi Allah dan
tidak mendapatkan dari apa yang dijadikannya sebagai gantungan
seperti yang diharapkannya.

Firman Allah,

"Dan, mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar
sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(para pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahansembahan)
itu akan menjadi musuh bagi mereka."
(Maryam: 81-82).

Orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah.
Orang yang bergantung kepada selain Allah seperti orang yang berlindung
dari panas dan dingin dengan rumah laba-laba, karena rumah laba-laba
merupakan rumah yang paling rapuh. Secara umum, landasan dan fondasi
syirik adalah bergantung kepada selain Allah, sehingga pelakunya
mendapat kehinaan dan celaan.

"Janganlah kamu adakan sesembahan yang lain di samping Allah, agar
kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)."
(Al-Isra':
22).



4. Perusak hati yang keempat adalah makanan yang berlebihan.

Ada dua macam kaitannya dengan makanan ini:
Pertama, jenis makanannya itu sendiri seperti makanan yang diharamkan.
Makanan yang diharamkan
ini juga ada dua macam:
Yang haram menurut hak Allah, seperti
bangkai, darah, babi, binatang buas yang bertaring dan burung yang
bercakar tajam.
Yang haram menurut hak manusia, seperti barang curian
dan yang diambil tidak berdasarkan ridha pemiliknya.
Kedua, makanan yang merusak karena pertimbangan porsi dan jumlahnya serta yang melebihi batasnya, seperti berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi
makanan yang halal dan makan terlalu kenyang,

karena bisa memberatkannya untuk mengerjakan ketaatan dan membuatnya sibuk
dengan urusan makanan semata, sehingga bisa membuat badannya
menjadi gemuk dan menguatkan dorongan syahwat, yang berarti
membuka jalan yang lapang bagi syetan.

Sebab syetan bisa menyusup kedalam tubuh manusia lewat aliran darahnya. Maka tidak heran jika puasa mempersempit dan menghalangi jalannya, sementara perut kenyang
melapangkan jalan bagi syetan. Siapa yang makan banyak dan minum
banyak, membuatnya banyak tidur, lalu banyak menye-sal.

Di dalam hadits yang masyhur telah disebutkan sabda Nabi Shal-lallahu
Alaihi wa Sallam

"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yanglebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang bisa menegakkan
tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk napasnya."


Dikisahkan bahwa Iblis muncul di hadapan Yahya bin Zakaria Alaihis-
Salam.

Beliau bertanya, "Apakah kamu bisa berbuat sesuatu terhadap aku?"
Iblis menjawab, "Tidak. Hanya saja suatu malam ada makanan yang
dihidangkan kepadamu. Lalu aku membuat makanan itu tampak lezat,
sehingga engkau memakannya hingga kenyang, lalu engkau tertidur dan
tidak melakukan wirid."
Maka Yahya berkata, "Demi Allah, sekali-kali aku tidak akan makan
hingga kenyang."
Iblis berkata, "Dan aku, demi Allah, sekali-kali tidak akan memberi
nasihat kepada anak Adam."


5. Banyak tidur.

Karena banyak tidur membuat badan terasa berat, membuang-
buang waktu secara percuma, mengakibatkan lalai dan malas
serta hal-hal makruh lainnya. Yang pasti, banyak tidur tidak bermanfaat
bagi badan.

Sedangkan tidur yang paling bermanfaat ialah jika memang diperlukan untuk tidur. Tidur pada awal malam lebih baik dan lebih bermanfaat daripada tidur pada akhir malam, dan tidur tengah malam lebih bermanfaat daripada dua tepinya.

Yang paling banyak bahayanya adalah tidur sehabis ashar dan pada pagi hari, kecuali jika pada malam harinya berjaga.

Yang dimakruhkan adalah tidur setelah shalat subuh hingga matahari terbit,
karena waktu tsb seperti barang rampasan perang. Bagi orangorang yang mengadakan perjalanan kepada Allah, waktu subuh ini mempunyai banyak keutamaan.

sekalipun sepanjang malam mereka berjaga, maka mereka tidak akan menggunakan waktu ini untuk duduk-duduk saja, hingga terbitnya matahari, karena ini merupakan awal siang dan waktu turunnya rezki dan datangnya barakah.
Secara umum, tidur yang paling bermanfaat ialah pada tengah malam yang pertama dan
seperenam yang terakhir.
Jika kurang atau lebih, tentu akan berpengaruh terhadap tabiat manusia.
Sedangkan tidur yang tidak bermanfaat adalah pada awal malam setelah matahari tenggelam

Anomali semangat, Hilangnya keikhlasan

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tiap-tiap amal ada masa semangatnya dan tiap-tiap semangat ada masa futurnya (lemah semangatnya). Siapa saja yang futurnya tetap engikuti sunnahku, ia telah memperoleh petunjuk. Siapa saja yang futurnya-nya mengikuti selain itu, ia benar-benar binasa"
Suatu ketika dalam perang Hunain, Abu Hurairah melihat laki-laki yang bertempur dengan sangat berani, gigih dan membunuh banyak musuh. Dengan luka parah ia kemudian kembali dari pertempuran. kemudian esoknya laki-laki itu meninggal.
Mengetahui hal itu Rasulullah justru berkata, “Dia masuk neraka.”

Sebagian kaum Muslimin sempat meragukan pernyataan Rasulullah tersebut bagai mana mungkin seorang yang sangat pemberani bertempur dan terlihat sangat gagah dan militan seperti itu bisa masuk neraka....
Namun kemudian tersebarlah berita bahwa sesungguhnya laki-laki yang terluka sangat berat itu pada malam harinya tidak sabar atas sakitnya, kemudian ia bunuh diri. Berita itu kemudian disampaikan kepada Rasulullah.
Maka beliau bersabda: “Allahu Akbar! Saksikan bahwa sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.“ Rasulullah selanjutnya berpidato di hadapan para sahabat.

“Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali seorang yang jiwanya menyerahkan diri (kepada Allah)... (hr muslim)

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyalallahu 'anhu bahwasanya dia berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Manusia yang pertama kali di adili pada hari Kiamat ialah orang yang mati di medan laga. Ia didatangkan kemudian Allah memberitahu nikmat nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya.
Allah berfirman, “Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?” Orang tersebut menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu hingga aku gugur sebagai syahid”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan betul bahwa engkau sudah dikatakan sebagai pemberani”. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

Dan juga orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan membawa Al-Quran, orang tersebut didatangkan, kemudian Allah memberitahu nikmat-nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya.
Allah berfirman “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?”
Orang tersebut menjawab, “Aku mempelajari ilmu, mengajarkannya dan membaca Al-Quran dijalan-Mu”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau mempelajari ilmu agar dikatakan sebagai alim dan membaca Al-Quran agar dikatakan sebagai qari dan betul ngkau telah dikatakan seperti itu. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

Juga orang yang diberi kemudahan oleh Allah dan diberi dengan berbagai macam harta. Orang tersebut didatangkan kemudian Allah memberitahukan nikmat-nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya. Allah berfirman, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?”
Orang tersebut menjawab, “Aku tidak pernah meninggalkan salah satu jalan yang Engkau sukai kalau harta diinfakkan di jalan tersebut melainkan Aku menginfakkan harta didalamnya”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau melakukan seperti itu agar dikatakan sebagai dermawan, dan betul telah dikatakan kepadamu sebagai orang yang dermawan”. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

ketika Muawiyah diberitahu tentang hadits ini, ia menangis hingga pingsan. Ketika siuman, ia berkata, “Sungguh benar Allah dan Rasul-Nya”,

Allah azza wa jalla berfirman,
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka” (Huud: 15-16)

“Katakanlah (Wahai Muhammad): "Jika bapak-bapak kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu takut rugi, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) kamu lebih cintai dari Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad dijalanNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azabnya ) Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At Taubah: 24)

by:ismeidas makfiansah