Senin, 22 Maret 2010

Anomali semangat, Hilangnya keikhlasan

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tiap-tiap amal ada masa semangatnya dan tiap-tiap semangat ada masa futurnya (lemah semangatnya). Siapa saja yang futurnya tetap engikuti sunnahku, ia telah memperoleh petunjuk. Siapa saja yang futurnya-nya mengikuti selain itu, ia benar-benar binasa"
Suatu ketika dalam perang Hunain, Abu Hurairah melihat laki-laki yang bertempur dengan sangat berani, gigih dan membunuh banyak musuh. Dengan luka parah ia kemudian kembali dari pertempuran. kemudian esoknya laki-laki itu meninggal.
Mengetahui hal itu Rasulullah justru berkata, “Dia masuk neraka.”

Sebagian kaum Muslimin sempat meragukan pernyataan Rasulullah tersebut bagai mana mungkin seorang yang sangat pemberani bertempur dan terlihat sangat gagah dan militan seperti itu bisa masuk neraka....
Namun kemudian tersebarlah berita bahwa sesungguhnya laki-laki yang terluka sangat berat itu pada malam harinya tidak sabar atas sakitnya, kemudian ia bunuh diri. Berita itu kemudian disampaikan kepada Rasulullah.
Maka beliau bersabda: “Allahu Akbar! Saksikan bahwa sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.“ Rasulullah selanjutnya berpidato di hadapan para sahabat.

“Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali seorang yang jiwanya menyerahkan diri (kepada Allah)... (hr muslim)

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyalallahu 'anhu bahwasanya dia berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Manusia yang pertama kali di adili pada hari Kiamat ialah orang yang mati di medan laga. Ia didatangkan kemudian Allah memberitahu nikmat nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya.
Allah berfirman, “Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?” Orang tersebut menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu hingga aku gugur sebagai syahid”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan betul bahwa engkau sudah dikatakan sebagai pemberani”. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

Dan juga orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan membawa Al-Quran, orang tersebut didatangkan, kemudian Allah memberitahu nikmat-nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya.
Allah berfirman “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?”
Orang tersebut menjawab, “Aku mempelajari ilmu, mengajarkannya dan membaca Al-Quran dijalan-Mu”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau mempelajari ilmu agar dikatakan sebagai alim dan membaca Al-Quran agar dikatakan sebagai qari dan betul ngkau telah dikatakan seperti itu. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

Juga orang yang diberi kemudahan oleh Allah dan diberi dengan berbagai macam harta. Orang tersebut didatangkan kemudian Allah memberitahukan nikmat-nikmat-Nya kepadanya dan iapun mengakuinya. Allah berfirman, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut?”
Orang tersebut menjawab, “Aku tidak pernah meninggalkan salah satu jalan yang Engkau sukai kalau harta diinfakkan di jalan tersebut melainkan Aku menginfakkan harta didalamnya”.

Allah berfirman, “Engkau bohong, engkau melakukan seperti itu agar dikatakan sebagai dermawan, dan betul telah dikatakan kepadamu sebagai orang yang dermawan”. Kemudian diperintahkan agar orang tersebut diseret dan tersungkur wajahnya sampai ke neraka.

ketika Muawiyah diberitahu tentang hadits ini, ia menangis hingga pingsan. Ketika siuman, ia berkata, “Sungguh benar Allah dan Rasul-Nya”,

Allah azza wa jalla berfirman,
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka” (Huud: 15-16)

“Katakanlah (Wahai Muhammad): "Jika bapak-bapak kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu takut rugi, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) kamu lebih cintai dari Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad dijalanNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azabnya ) Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At Taubah: 24)

by:ismeidas makfiansah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar