Minggu, 09 Mei 2010

Ikhtiar Menuju Taqdir

Ikhtiar Menuju Taqdir
by:ismeidas m

Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah berkata kepada kami dan dia adalah orang yg paling benar, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya... (bukhori-muslim)

Keyakinan akan kebenaran hakiki yang tak bisa terbantahkan

ada point yg sangat luar biasa diawal hadits. yang merupakan tanda kenaran islam tak terbantahkan hati dan logika menusia

dinyatakan
"dia (rosul)adalah orang yg paling benar, dan dibenarkan"

ternyata pernyataan ini langsung mendapat pembuktian, lewat pernyataan nabi yg sangat menyejarah, menembus batas kejeniusan manusia dimanapun jua...

"Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya"

kawan apalagi yang kita ragukan... akan kebenaran islam,

dimasa dimana USG belum ada, CT scan belum dibuat, stetoskop belum ditemukan, ginekolog belum muncul, biologi belum dipelajari, seorang muhammad berani menyatakan proses ilmiah terjadinya janin, dan rentang masa proses pertumbuhan dan kehidupannya, dan yang luar biasa, tidak ada satupun ilmuwan hari ini dan masa lalu yang bisa membantahnya...

Dan dirahim bunda kita itulah malaikat mengabarkan tentang taqdir kita, rizki, ajal amal, celaka ataupun bahagia...

taqdir itu kadang membuat manusia pasrah terhadap nasib, menyerah pada keadaan, soal rezeki, bahkan soal tulang rusuknya yang hilang alias jodoh...

bukankah Allah pernah mengingatkan...

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan-nya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kalian jangan putus asa terhadap apa yang luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kalian. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. “(al-Hadiid: 22-23)

bukankah dangan adanya taqdir Allah menyuruh kita untuk jangan berputus asa, ikhtiar dan jangan pula berbangga diri... jangan minder dan jangan pula jumawa..

"dan orang-orang yg bersungguh-sungguh dijalanku, maka akan Aku tunjukkan jalan-jalannya"

kawan...
Taqdir adalah domainnya Allah... dan ikhtiar adalah tugas kita, jadi jangan pusing memikirkan tentang taqdir karena sudah ada yang mengurusnya... tugas kita adalah ikhtiar...

rezeki disisi Allah, usaha ditangan kita... jodoh juga urusan Allah tp nyarinya kan urusan kita...

kalau manusia nunggu aja, diam dirumah menanti jodoh yang tak kunjung tiba, tanpa upaya, maka yg lewat bukan jodoh tp tukang somay, atau jangan-jangan tukang somay itu kali jodohnya...:D

manusia dinilai dari upayanya bukan dari hasilnya,

kalau orang tertabrak mobil karena taqdirnya tersonggel truk tanpa sengaja, maka ia tidak dinilai dari merk truk yang nabrak, atau segede apa truknya, atau ketabraknya tadi didaerah mana, (apa kalo ditabraknya dideket pondok indah berarti ahli syurga, kalo ditabraknya deket daerah kali jodo berarti ahli neraka, bukan begitu kalee)

tentu dia dinilai dari ikhtiarnya selama ini, ditabraknya tadi lg ngapain, kalo niatnya lg mo ngaji atau lg nyari rezeki yg halal ya nilainya baik disisi Allah, tp kalo ditabraknya lagi mo godain jablay ya kacau... ancurrr kabeh...

kalau ga dapet jodoh karena mencari yg baik dari akhlaqnya tp belum ada yg cocok ya baik, tp kalau ga dapet jodoh karena ragu pada sunnah Rosul... ya mesti ngaji lagi dari ulang... "nikah itu sunnahku"

kawan

Allah jadikan kepada kita pilihan taqdir yg baik atau keburukan...


"Allah ilhamkan keburukan dan ketaqwaan" (assyam)

dan bukankah Rosul ingatkan

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak
taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah
(memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)

kawan..., optimislah pada taqdir kehidupan,

bukan cuma dengan perasaan atau slogan kosong yg nyontek dari komik jepang...
tp dengan pembuktian, dengan keberanian, ketulusan, kebaikan, amal nyata, dengan doa khusyu penuh pengharapan... karena hal itu bisa menembus batas taqdir kita...

dan buktikan dengan 'kembali' malangkah dijalannya, walaupun harus perlahan dan tertatih... buktikan dengan sujud dan ruku' kita.
jangan menyerah..!!

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar