Kamis, 29 Oktober 2009

Keyakinan: keberanian untuk menembus mimpi dan angan-angan

Keyakinan: keberanian untuk menembus mimpi dan angan-angan

”Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan" Ar Rahman 33.

Bukankah ayat itu mengingatkan kita bahwa bukan cuma mimpi, bahkan penjuru langit dan bumi mampu manusia taklukan. menembus semesta dulu hanya sebatas mimpi dan angan, tapi janji Allah adalah kebenaran, dengan kekuatan, mimpi kemarin adalah hari ini menjadi kenyataan .
dengan demikian harapan akan kembalinya kemuliaan ditangan islam adalah bukanlah uthopia, tapi mimpi yg pasti akan nyata.untuk itu kita butuh kekuatan yang lahir dari benih keyakinan.

ingatkah kita akan kisah ketika Bunda Aminah melahirkan Nabi saw, ia melihat cahaya yang terang benderang hingga pandangannya menembus dan melihat Istana Istana Romawi (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
dimalam kelahiran Rasul saw itu runtuh singgasana Kaisar Kisra Parsi, dan runtuh pula 14 buah jendela besar di Istana Kisra, dan Padamnya Api di Kekaisaran Persia yang 1000 tahun tak pernah padam. (Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
dan ingatlah dibawah bendera Islam mimpi sang Bunda itu telah jadi kenyataan

"Ketika paluku jatuh yang pertama dan batu keras itu mulai pecah dan sinar api memancar daripadanya, terbayanglah di dalam cahaya lintasan api itu istana-istana di negeri Hiirah dan singgasana ternpat bersemayam Kisra (Persia) , menyeringai kepadaku laksana saing-saing dari anjing. Di saat itu juga Jibril datang membisikkan kepadaku bahwa sernuanya itu kelak akan ditaklukkan oleh ummatku.
Seketika palu aku ayunkan yang kedua kali dan batu itu mulai retak, maka dalam cahaya api terbayang pula menyeringai istana-istana merah di negeri Rum, laksana seringai anjing. Jibril datang pula kepadaku membisikkan bahwa umat ku akan menguasai negeri itu kelak .
Pada ayunan ketiga dan batu itu aku hantam lagi , memancar pula cetusan api. Di saat itu pula terbayang menyeringai istana-istana di negeri Shan'aak, (Arabia Selatan) laksana saing-saing anjing. Jibril pun datang membisikkan kepadaku bahwa tempat itu kelak akan dikuasai oleh ummatku.

Oleh sebab itu betapa pun yang kamu hadapi, gembirakanlah hatimu!".

bergembiralah seluruh kaum Muslimin itu dan semua mengucapkan: "Alhamdulillah ! Segala puji bagi Allah , segala apa yang Allah janjikan adalah pasti dan benar!

bukankah janji Rosul disaat itu tak ubahnya angan-angan untuk sekedar menenangkan, karena jangankan merebut kisra persia, untuk bisa selamat dari kepungan pedang-pedang pasukan lawan pun tinggal sekedar harapan.
adalah sahabat Jabir yg bercerita seperti diriwayatkan Imam Bukhari “kami tidak pernah merasakan makanan apa pun selama tiga hari..”

bukankah saat itu orang-orang munafik berteriak-teriak
“Muhammad menjanjikan kita istana Kisra, padahal ancaman musuh telah membuat seorang di antara kita hampir tidak bisa membuang hajat.”

ya benar, bahkan untuk mengatasi lapar Rasulullah bahkan mengganjal perutnya dgn batu, bagaimana mungkin ia menaklukan legenda persia.

kita kadang lupa bahwa pertolongan Allah akan selalu mampu menembus batas angan-angan.
dan saat ini janji diluar batas logika itu sebagian sudah jadi kenyataan.


suatu ketika sahabat bercerita
"bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab,"Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad).”

dan Muhammad Alfatih beberapa abad yang lalu melaksanakan tugasnya menyelesaikan janji Rosul menaklukan kostantinopel, dan saat ini ummat menanti lahirnya ksatria penembus kota Roma.

Yakinlah akan kejayaan ditangan Islam, kebenaran akan janji yang akan jadi kenyataaan. tugas kita kini bertarung dengan penuh keberanian menegakkan islam keseluruh tepian kehidupan, karena keyakina akan melahirkan kenyataan.
kita tidak butuh pengeluh yang hanya bertanya memngeluhkan keadaan, pesimis akan masa depan, ragu untuk tetap istiqomah dalam kebenaran, mundur karena menyerah, mutung pada kesulitan.
saat maju dengan keimanan. karena keraguan hanya menunda kekalahan.

ingatkah kita pada perkataan sang Nabi saat-saat awal runtuhnya romawi, pesan akan lahirnya ksatria baru bagi ummat ini

Pada bulan jumadil al-ula tahun 8 Hijriah, Rasulullah Saw. Mengirimkan pasukan islam kurang lebih 3000 prajurit ke daerah Mu’tah yang berbatasan dengan kerajaan Romawi,sementara Romawi menyiapkan 100.000 pasukan untuk membantai ksatria-ksatria Islam,

3000 berbanding 100.000, 1 orang berbanding 30 , saya selalu "bermimpi " menjadi salah satu ksatrianya...

Diriwayatkan dari Abdulloh bin Ja'far rodliyallohu 'anhuma, ia menuturkan: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam mengirim sebuah pasukan dan beliau menunjuk Zaid bin Haritsah untuk memimpinnya, dan beliau bersabda:

Sesungguhnya saudara-saudara kalian telah bertemu dengan musuh. Dan sesungguhnya Zaid telah mengambil bendera lalu ia berperang sampai terbunuh atau mati syahid. Kemudian bendera diambil oleh Ja'far bin Abi Tholib lalu ia berperang sampai terbunuh atau mati syahid. Kemudian bendera diambil oleh Abdulloh bin Rowahah lalu ia berperang sampai terbunuh atau mati syahid.
Kemudian bendera Alloh diambil oleh sebuah pedang dari pedang-pedang Alloh, Kholid bin Al Walid, lalu Alloh memberikan kemenangan kepadanya.

apa yang membuat 3000 orang berani menghadapi 100.000 pasukan dari kekaisaran romawi yang legendaris.

ini jawaban sang syuhada

ketika mengetahui jumlah musuh yang besar sebagian sahabat berkata
"Kita kirim saja surat kepada Rasulullah saw.dan kita jelaskan jumlah musuh agar beliau mengirimkan bantuan, atau memerintahkan kita pulang."

Namun Abdullah bin rowahah menolak dan terus maju tanpa ada setitik pun keraguan, menembus ratusan ribu tebasan pedang.

"... dengan itu Allah memuliakan kita. Berangkatlah kalian,niscaya kalian akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan, kemenangan atau mati syahid."
Kaum Muslim pun bereaksi dengan berkata,
"Abdulah bin Rawahah berkata benar."

keyakinan yang telah melahirkan keberanian.

dengan itu ja'far bertempur penuh heroisme, ia disebut sebagai manusia bersayap dua disyurga karena kedua tangan tertebas demi mempetahankan panji Islam agar tetap berkibar. ia syahid diusia 33 tahun.

keyakinan yang melahirkan keberanian menembus batas harapan apakah anda memilikinya

seperti kata penyair

"saat debu-debu perang berterbangan silahkan pilih kualitas anda, seperti keledai ataukah kuda"

by ismeidas makfiansah
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar