Minggu, 18 Oktober 2009

Min 'Alamati Shidqul Iman

Min 'Alamati Shidqul Iman

"Dan janganlah kalian merasa hina (rendah) dan jangan (pula) kalian merasa
 bersedih. Kalian adalah umat yang paling tinggi, jika kalian (benar-benar)
 beriman." (QS Ali Imran 139)


Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan hartadan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang
benar.[makna QS AlHujuuraat,ayat 15]

di ayat ini Allah jelaskan tentang ciri-ciri orang yang beriman

Yang pertama Yakin kepada Allah 

Yakin akan bidadari syurga yang cantik sekali dan bermata jeli, yakin bahwa bahagia dan solusi ada ditangan Allah yakin akan kebenaran Al Quran, yakin akan rizki, hidup dan mati, adalah kehendak Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila 
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, 
dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka  
dan kepada Allah-lah mereka bertawakal (Al-Anfaal : 2).

Yang kedua lam yartabu, Tidak Ada Keraguan

yg juga bermakna tsabat, artinya tetap ta'at/berpegang teguh 
terhadap ajaran Islam. 
yang melahirka sikap pemberani, perasaan behagia dan optimis.

Dalam surah alfushilat dijelaskan 

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh(pula) di dalamnya apa yang kamu minta.Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
41:30-32

   
diantara ciri-ciri lam yartabu adalah

Lurus dan setia pada janjinya kepada Allah

 "Diantara orang-orang Mu'min itu ada orang-orang yang menepati janji-janji-
 nya kepada ALlah; maka di antara mereka ada yang gugur; dan diantara mereka
 ada yang menunggu. Dan mereka tidak merubah janjinya sedikitpun."
  (QS Al Ahzab 23)

Ayat ini turun sehubungan dengan sahabat yang bernama Anas bin Nadlir.
Anas bin Malik menuturkan: "Pamanku, Anas bin Nadlir tidak turut serta dalam
perang Badar. Oleh karena itu dia merasa sangat menyesal dan berkata:

'Aku tidak turut serta dalam pertempuran pertama yang diikuti 
Rasulullah saw Kalau ALlah menakdirkan aku mengikuti pertempuran
bersama Rasulullah s.a.w. di kemudian hari, niscaya ALlah akan
menyaksikan apa yang akan aku perbuat!'

di hari perang Uhud. Sa'ad bin Mu'adz menghampirinya, lalu berkata:

'Wahai Abu Amer (Anas bin Nadlir) hendak kemana engkau?'

Ia menjawab:

'Alangkah nikmatnya bau harum angin sorga. Aku menciumnya ada di
balik bukit Uhud!'

Lalu ia bertempur sampai syahid. Pada tubuhnya diketemukan lebih dari
delapan puluh luka bacokan, tusukan tombak atau panah. Lalu turunlah
ayat tersebut"
(Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Ar-Tirmidzi dan lain-lain. Lihat
tafsir Fathul-Qodir).

Pada riwayat lain diceritakan juga ketika Rasulullah memeriksa para
syuhada perang Uhud, beliau melewati tubuh Mush'ab bin Umair yang tergolek
tak bernyawa. Lalu Rasulullah saw. membacakan ayat tersebut.

Mush'ab bin Umair sendiri menemui syahidnya setelah berjuang habis-
habisan sebagai tameng Islam dan tameng Rasulullah saw. sampai kedua tangan-
nya putus ditebas lawan.

   

Tidak Lemah, Tidak Lesu dan tidak Pernah Menyerah

   

"Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar
dari pengikutnya yang shaleh. Mereka tidak lemah dalam menghadapi apa yang
menimpa mereka di jalan ALlah, tidak lesu dan tidak gampang menyerah. Dan
Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS Ali Imran 146)
 
  Sahabat Abdullah bin Mas'ud umpamanya. Seorang sahabat yang
berpawakan kerempeng, kurus kering dan pendek. Suatu hari dia naik sebatang
pohon sampai terlihat betisnya yang kecil, sehingga beberapa sahabat yang
melihat mentertawakannya. Namun Rasulullah SAW mengatakan: "Kalian
mentertawakannya karena dia kurus. Demi ALlah, kalau kedua betisnya itu
ditimbang, niscaya akan lebih berat dari gunung Uhud".

  Orang yang kurus kering, kerempeng dan pendek itu pernah mendatangi
orang-orang kafir Quraisy yang sedang berkumpul di sekitar Ka'bah. Tanpa
rasa takut ia membacakan ayat-ayat Al-Qur'an -- Surat Ar-Rahman -- dengan
suara lantang.

  Hal itu membangikitkan keberangan orang-orang kafir Quraisy. Tanpa
membuang kesempatan mereka bangkit dan menghadiahkan "bogem mentah" sepuas-
puasnya. Abdullah bin Mas'ud kembali kepada pada sahabatnya dalam keadaan
babak belur. Tubuhnya berlumuran darah.

  "Inilah yang aku khawatirkan terjadi atas dirimu!" sambut salah
seorang sahabat. Ibnu Mas'ud menjawab: "Demi ALlah, kalau kalian masih
menginginkan aku melakukannya sekali lagi, niscaya akan aku lakukan!".

 Tidak diLalaikan Godaan Dunia

  Allah SWT menerangkan sifat orang-orang yang mengisi rumah-Nya,
yaitu para sahabat sebagai orang-orang yang tidak pernah dilalaikan oleh
utusan-utusan dunia. Aktifitas bisnis mereka tidak membuat mereka lupa
dzikrullah, mendirikan sholat dan mengeluarkan zakat. Firman ALlah:

"(Yaitu) orang-orang yang bisnis dan perdagangan (mereka) tidak membuat
mereka lalai dari dzikrullah, mendirikan sholat dan mengeluarkan zakat".
  (QS An-Nur 37)

  

   
3. Yang ketiga adalah Jihad. 

baik jihad nyawa , jihad harta, ilmu, jihad waktu, jihad tenaga, 
bahkan berjihad dengan akhlaq kita. 

   
by ismeidas makfiansah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar