Minggu, 19 April 2009

kepingan kesombongan dalam cerita kita

kepingan kesombongan dalam cerita kita...

"dan dalam kisah-kisah itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yg berfikir" (al ayat)

disebuah kampung digang yg agak kecil di jakarta-barat, bermukim seorang jawara tua yg cukup sederhana dan bersahaja dan disegani oleh kawan-kawannya,

malam tadi ada pertemuan jawara-jawara dirumahnya, dan biasa kalo jawara2 itu belom dekat dengan agama kelakuan mereka itu sebagian agak gaharan dan sedikit angkuh, sebagian membanggakan aliran beladirinya, sebagian lain membanggakan senjata pamungkasnya, sebagian membanggakan pengalaman bertarungnya,
tp ada salah seorang murid sang jawara tua yg ikut hadir, ia diam saja sambil asik menyediakan minuman dan makanan, kurus orangnya dan tampak sangat sederhana, katakanlah namanya bang maulana .

makin lama makin banyak jawara yg bicara tentang kehebatannya masing2...
hingga akhirnya bang maulana ikut angkat bicara.. katanya datar

"saya punya cerita tentang, empat orang yang berkumpul dan saling berbagi pengalaman,
kata orang pertama: saya pernah melihat kerbau yang besar sekali sehingga tanduknya saja panjangnya semeter,
kata orang kedua: saya pernah melihat tali rotan yg panjangnya setengah lapangan bola
kata orang ketiga: saya pernah melihat pohon yang tingginya sampe kelangit...

orang yang keempat cuma senyum-senyum saja mendengar cerita-cerita tersebut lalu berkata:
ente tau nggak, itu kerbau yang yg gede yg tanduknya semeter, itu saya sudah potong kemaren, kulitnya saya ambil buat bedug,
nah rotan yg panjang setengah lapangan, saya sudah tipisin saya pintal buat tali, talinya buat ngiket kulit kerbau,
sedangkan pohon yg tinggi selangit itu sudah saya tebang, batangnya saya bolongin tengahnya buat bikin badan bedug...
pas bedugnya udah jadi... sy coba pukul eh bunyinya bagus banget...
bunyinya... sombong... sombong... bohong... bohong...,

begitu ceritanya" kata bang maulana lagi

selepas bang maulana cerita begitu, beberapa jawara diam... seribu bahasa...
dan salah tingkah...
"skak mati" ujar saya.dalam hati

berbagi cerita adalah sepihan unik dari kehidupan kita manusia, tapi seringkali kita bercerita hanya untuk menunjukkan kehebatan kita, atau untuk dipuji, bahkan dipuja...
sehingga kita kadang menjadi sombong bahkan pandai berbohong,
bukankah segala puja-puji itu milik Allah,
lalu mengapa kita gila pujian, dan mengapa kita sakit hati jika tidak dipuja dan dipuji ,
sehingga berbangga dan berdusta jd hobby yg kita kuasai...

apa yg harus kita sombongkan...
bukankah diatas langit masih ada langit,
bukankah sehebat apapun kita, kita tidak mampu ketawa sendirian...(gila kali yaa)
bukankah yg kita makan ada yg keluar dari (maap) pantat ayam, dan bareng dengan kotorannya...
bukankah iler lebah seharga seratus ribu sebotol minyak angin, sementara ga ada yang mau beli iler kita walaupun se-ember...

jd mari kita berhenti berbangga diri,
berkisahlah... cari makna dari cerita kita
bukan untuk merasa hebat...

akhukum fillah
ismeidas m...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar