Kamis, 30 April 2009

sehelai pita kuning

ikatkan sehelai pita kuning untukku..

note from a friend...

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentangseorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia,Amerika.
Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik,sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya.
Dia tidak menjadiseorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam- malam dalamkeadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York.
Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara,ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannyadia memulai bisnis baru.

Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya.Sex, gambling, drug. D
ia menikmati semuanya.Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.

Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang.

Akhirnya pada suatusaat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.
Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya.
Diamerindukan istrinya. Dia rindu keluarganya.

Akhirnya dia memutuskanuntuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwamungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis,

"Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan untukku, maukah kau nyatakan? Jika kau masih izinkan aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuningbagiku, pada satu-satunya pohon Oak yang berada di pusat kota.Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning itu, tidakapa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami.
Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagimenganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah.
Dia tidak menerimasurat balasan dari isterinya.
Dia tidak tahu apakah isterinya menerimasuratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia maumengampuninya?

Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewatikampung halamannya, White Oak.
Dia sangat sangat gugup. Seisi bismendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu,

"Tolong,pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan…kita mesti lihat apa yang akanterjadi…"

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak.
Diatidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.Akhirnya dia melihat pohon itu.
Air mata menetes di matanya…

Dia tidak melihat sehelai pita kuning…

Tidak ada sehelai pita kuning….

Tidak ada sehelai……

Melainkan ada ratusan helai pita-pita kuning….
bergantungan di pohonberingin itu…
seluruh pohon itu dipenuhi pitakuning…!!!!!!!!!!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 diAmerika.
Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakankisah ini.
Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu,
"Tiea Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree",
dan ketika album ini di-rilispada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar